Bedah Buku di UTM Bangkalan, Kiai Asep Beber Rahasia Jadi Miliarder

Bedah Buku di UTM Bangkalan, Kiai Asep Beber Rahasia Jadi Miliarder DARI KIRI: M Mas'ud Adnan, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Ahmad Cholil, Ph.D dalam bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Kamis (8/9/2022). Foto: Ahmad Fauzi/BANGSAONLINE.com

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com – Bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunonojoyo Madura (UTM) berlangsung gayeng dan semarak. Sekitar 200 tokoh masyarakat dan mahasiswa hadir dalam acara yang berlangsung di Lantai 10 Gedung Rektorat Madura, Kamis (8/9/2022).

Dekan FISIB UTM Dr Surokim Abdussalam memantik bedah buku itu dengan mengutip hasil riset tentang korelasi antara gaji kecil dengan penurunan fungsi otak untuk mengingat, yang dilakukan Katrina Kezios, PhD, peneliti postdoctoral di Columbia Mailman School of Public Health di New York City. Hasil riset itu dirilis dalam konferensi Alzheimer's Association 2022 Addressing Health Disparities.

Hasil Riset itu menyebutkan, gaji kecil terus-menerus selama bertahun-tahun, menyebabkan dampak negatif pada kemampuan otak untuk mengingat. Karena itu, Surokim yang dikenal sebagai peneliti dan pengamat itu berharap para mahasiswa UTM menjadi orang sukses dan kaya agar kemampuan otaknya tak terganggu.

“Saya kira ini relevan dengan bedah buku hari ini,” kata Surokim saat memberikan sambutan.

(DARI KIRI: Ahamd Cholil, Ph.D, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, M Mas'ud Adnan dan Dr Surokim Abdussalam. Foto: dok panitia) 

Maka pria asal Lamongan itu sangat berterima terhadap Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, berkenan hadir pada UTM. Ia berharap para mahasiwa bisa meneladani kisah sukses yang populer sebagai kiai miliarder tapi dermawan.

Merespon hasil riset itu, Wakil Rektor I UTM, Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan, mengaku tak ingin pikun gara-gara gaji kecil. Ia berharap para mahasiswa membaca buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang berkisah tentang . Ia bahkan memotivasi para mahasiswanya agar aktif bertanya dalam acara bedah buku itu.

“Tanyakan yang sulit-sulit sampai Pak mikir dan sulit untuk menjawab,” kata Deni Setya Bagus Yuherawan sembari tertawa.

mengaku senang atas berbagai respon yang disampaikan para pimpinan UTM. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu pun bercerita runtut tentang pesantren yang didirikan di tengah hutan di lereng gunung Penaggungan Pacet Mojokerto.

mengaku semula membeli tanah dengan cara menyicil di sebuah hutan angker. Ia mengaku tak punya apa-apa. Tapi punya semangat besar untuk mewujudkan cita-citanya. Terutama merealisasikana cita-cita luhur kemerdekaan RI.

"Sebab, kalau kita jujur, cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia itu diamanatkan pada pendidikan," katanya.   

Menurut , dalam mengelola lembaga apapun, termasuk lembaga pendidikan, yang paling utama adalah manajemen. 

“Karena itu Bu Khofifah mengatakan, di lingkungan pesantren dan NU banyak sekali kiai yang punya kemampun leadership. Tapi yang punya kemampuan manajerial hanya ,” tutur mengutip pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menjadi keynote speaker dalam bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas'ud Adnan di Gedung Dewan Pers Jalan Kebon Sirih Jakarta, Selasa (23/8/2022).

(M Mas'ud Adnan dan dan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim. Foto: Ahmad Fauzi/bangsaoanline.com

mengungkapkan bahwa kunci sukses Amanatul Ummah juga tak lepas dari manajemen.

“Manajemen yang jujur,” katanya.

Namun juga disertai upaya spiritual. Terutama takwa dan tawakkal kepada Allah. Menurut , tawakkal itu adalah bekerja keras, berdoa maksimal dan pasrah total kepada Allah SWT.

Wamay yataqil laha yaj’al lahu makhraja,” kata mengutip Al-Quran Surat At-Thalaq ayat 2-3 yang terkenal sebagai ayat 1.000 dinar. Artinya, barang siapa yang bertakwa maka Allah akan memberikan jalan keluar.

Bahkan dalam ayat selanjutnya Allah menjanjikan memberikan rezeqi yang tak terduga. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib.

Kini Pesantren Amanatul Ummah yang didirikan sukses besar. Santrinya mencapai 12 ribu orang. Alumninya diterima di semua perguruan tinggi favorit dalam negeri seperti UI, ITB, Unair, ITS, UIN, IPB dan berbagai pertunggi negeri lainnya.

Bahkan banyak santri yang diterima di perguruan tinggi luar negeri, antara lain di Mesir, Jerman, Amerika, Rusia, Singapura, Yaman, Maroko dan negara lainnya.

Dalam acara itu juga mengungkap rahasianya menjadi miliarder. Meski demikian kiai yang dikenal santun itu tetap rendah hati.

“Kalau dalam bahasa Inggris dua itu sudah dianggap banyak, plural. Kalau dalam bahasa Arab tiga dianggap banyak. Jadi saya punya uang 2 miliar atau 3 miliar sudah dianggap miliarder,” ungkap yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) sembari tersenyum.

Ia mengakui bahwa penghasilannya tiap bulan mencapai Rp 2 miliar lebih. “Memang tiap bulan penghasilan saya Rp 2 miliar lebih,” kata yang membuat banyak peserta bedah buku terperangah.

kemudian mengungkap doa-doa yang ia panjatkan. Menurut dia, doa itu sangat mustajab. “Doanya ada di bagian akhir buku itu,” kata sembari mengijazahkan kepada semua peserta.

mengaku menemukan doa itu dalam Kitab Ihya Ulumiddin, karya Imam Ghazali.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO