"Selain sebagai pengingat bahwa semua dari kita akan 'kembali', melalui video musik ini Onomastika dan Narasinema ingin menunjukkan sisi lain dari momen kebersamaan masyarakat Gresik ketika padusan," ujar Nyas Onomastika, manajer produksi video musik tersebut.
Sementara itu, menjelang Ramadan bukan menjadi satu-satunya alasan video musik ini digarap dengan tema padusan. Beberapa tahun lalu, di Gresik bagian utara sempat ramai perihal makam tumpuk, sebab tanah pemakaman overload, sehingga tatanan makam yang sudah berimpit itu memiliki kemungkinan untuk ditumpuk sebagai makam baru. Belum lagi dengan yang telah lupa letak makam kerabatnya.
"Saya membayangkan, bagaimana jika kita tidak pernah bisa menemukan tanah makam kerabat kita? Meskipun berdoa bisa dilakukan di mana pun, namun akan berbeda rasanya saat kita tahu di mana letak jenazah keluarga dikuburkan," ucap Ida Onomastika sebagai penulis skenario video musik tersebut. (tim/zar)
Tautan video musik: https://youtu.be/KLIesh4FWQ8
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News