Harga Naik, Penjual Daging Sapi di Sidoarjo Tolak Ikut Mogok

Harga Naik, Penjual Daging Sapi di Sidoarjo Tolak Ikut Mogok STABIL. Salah satu penjual daging sapi di Pasar Larangan yang tak ikut mogok karena harga daging sapi masih stabil. foto: khumaidi/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Penjual daging di pasar tradisonal tidak terpengaruh dengan seruan aksi mogok karena harga daging yang terus melambung di sejumlah daerah. Alasannya, aksi mogok justru membuat mereka merugi. Sebab banyak pelanggan terutama penjual bakso yang pindah membeli daging di tempat lain. Sehingga, mereka mengaku trauma dengan aksi mogok berjualan seperti yang diintruksikan penjual daging sapi di Jakarta.

“Saya malas mogok. Pengalaman tahun sebelumnya, kami ikut mogok hingga seminggu tapi tidak ada solusi dan malah merugi. Pelanggan juga banyak yang pindah ke tempat lain karena saya tidak berjualan,” ujar Rena (30) salah satu penjual daging sapi di Pasar Larangan Kecamatan Candi kepada wartawan dengan cuek, Senin (10/8).

Menurutnya, harga daging sapi di masih normal berada di kisaran Rp 94 ribu- 100 ribu.

Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Tofa (35) yang menambahkan bahwa pengalaman selama ini aksi mogok jualan tak memiliki dampak apapun.

“Pengalaman saya dan pedagang lainnya ikut aksi mogok tapi tetap saja tidak ada solusi. Kalau harga naik, ya tetap saja terus naik. Tidak ada jalan keluar kok buat pedagang,” kata dia.

Tofa juga menganggap tidak ada kaitannya melambungnya harga daging di daerah lain dengan pedagang daging sapi di khususnya pedagang di Pasar Larangan. Sebab, harga daging tetap stabil di. (kmd/sho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO