Ketua TP PKK Kediri Bentuk Tim Khusus dan Hotline Kekerasan Perempuan dan Anak

Ketua TP PKK Kediri Bentuk Tim Khusus dan Hotline Kekerasan Perempuan dan Anak Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak yang marak terjadi akhir-akhir ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri membentuk tim khusus.

Tim khusus tersebut akan bekerja 24 jam. Bahkan, TP PKK juga menyediakan hotline 24 jam untuk menerima laporan jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menurut Eriani inisiatif pembentukan hotline tersebut setelah ada beberapa kasus yang dialami warga Kabupaten Kediri beberapa saat lalu.

"Jika terjadi kekerasan, silakan hubungi nomor hotline 081335873440. Selain itu, hotline ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pelaporan sehingga dapat cepat dan tepat ditangani oleh tim yang dibentuknya tersebut," ujar perempuan yang karib disapa Mbak Cicha ini usai rakor dengan guru PAUD PKK, beberapa waktu lalu.

Dalam rakor tersebut juga dibahas rencana pemberian pembekalan bagi guru PAUD tentang cara pengajaran terhadap anak didik agar mampu mengikuti perkembangan di era digitalisasi, serta tetap mampu mencetak anak berkarakter.

Ia berharap rakor ini dapat menjadi pemicu inovasi keterampilan guru PAUD se-Kabupaten Kediri. Sehingga, anak-anak didik bisa mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari guru yang sudah memperbarui pengetahuan mereka.

"Anak-anak sekarang sudah berkembang. Sudah bukan zamannya menggunakan metode pembelajaran dengan emosional ataupun dengan kekerasan seperti yang dilakukan pada zaman dahulu," terang istri Bupati Kediri ini.

Eriani juga meminta kepada guru-guru PAUD untuk lebih memberikan pengajaran dengan pendekatan yang menggunakan hati.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Sujud Winarko, menyebutkan program ini dapat memunculkan inovasi pembelajaran di masa seperti pandemi ini agar tidak monoton.

"Sehingga dengan adanya inovasi ini guru PAUD di Kabupaten Kediri dapat menggunakan metode pembelajaran yang baru," ujar Sujud, Rabu (30/3/2022). (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO