Kelelahan, 7 Petugas KPPS Meninggal, di Banyuwangi, Magetan, Wonosobo, Tangerang, Klaten, Aceh

Kelelahan, 7 Petugas KPPS Meninggal, di Banyuwangi, Magetan, Wonosobo, Tangerang, Klaten, Aceh Ilustrasi: Betapa berat petugas pemilu. Tampak seorang petugas memeriksa logistik pemilu 2024 di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Senen, Jakarta, Senin (12/2/2024). Foto: CNBC Indonesia/ Faisal Rahman

Honor mereka Rp1,1 juta untuk anggota, sedang honor ketua Rp1,2 juta.

Pada pemilu 2019 saat Joko Widodo (Jokowi) dan KH Maruf Amien terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, petugas yang meninggal lebih banyak.

Arief Budiman, ketua KPU, saat itu mengungkap jumlah petugas penyelenggara yang meninggal sebanyak 894 orang. Sementara petugas yang sakit mencapai 5.175 orang.

"Ini yang banyak dijadikan diskusi di publik tentang jumlah petugas yang meninggal dan petugas yang sakit. Kami sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kita," kata Arief dalam acara Refleksi Hasil Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 dan Persiapan Penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, 22 Januari 2020.

Menurut dia, beban kerja di pemilu 2019 cukup besar sehingga menjadi salah satu faktor banyak petugas yang sakit atau meninggal dunia. Karena itu, Arief mengusulkan penggunaan e-rekapitulasi untuk membuat proses penghitungan lebih cepat dan tidak membuat petugas kelelahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO