Pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan ketika masuk wilayah Blitar, mobil dalam kondisi steril, sehingga akan dilakukan penyemprotan disinfektan di perbatasan. Sementara delapan orang yang turut mengantar jenazah dari Jakarta kembali ke Blitar, akan langsung diisolasi selama 14 hari.
"Sebelum masuk di perbatasan masuk Kabupaten Blitar, mobil akan disemprot disinfektan," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa asal korban, Tugas Nanggolo Yudho mengatakan, warganya tersebut merupakan lelaki berusia 50 tahun. Pihak desa mendapat kabar warganya meninggal Minggu (29/3) pagi.
Dari informasi yang diterima, yang bersangkutan mengalami gejala klinis demam, batuk, sesak napas, dan sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta. Tugas juga mendapat cerita dari saksi yang mengantarkan pasien ke rumah sakit, jika pihak rumah sakit di Jakarta tidak memandikan jenazah dan langsung membungkusnya ke dalam plastik. Setelah itu dimasukkan ke dalam peti kayu.
Begitu mendengar kabar tersebut, pihak desa langsung lapor ke Kecamatan dan Kepolisian.
"Jadi warga desa sini ada sembilan orang menjadi buruh bangunan di Jakarta. Beberapa hari lalu, istri-istri mereka meminta izin kepada saya kalau suami mereka mau pulang. Tapi saya cegah, sampai Corona benar-benar bersih dari Indonesia. Setelah itu malah tadi pagi saya dikabari salah satu dari mereka meninggal dan jenazah sudah dalam perjalanan kesini," kata Tugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News