Hinggi kini masjid tua itu terus mengalami perbaikan. Terlebih saat masa pemerintahan Bupati Gresik KH Robbach Ma’sum. Masjid ini memperoleh perhatian lebih baik berupa kelestarian peninggalan yang tersisa maupun bantuan renovasi. H
Hal ini dilakukan karena selain menjadi tempat bersejarah, masjid tersebut juga sebagai salah satu tempat ibadah. "Waktu jamannya Pak Robbah, bedug peninggalan Sunan Maulana Malik Ibrahim itu diambil untuk dilestarikan di museum. Sebagai gantinya bupati memberi bantuan bedug baru dan biaya renovasi," beber
Di Masjid Pesucinan, juga terdapat kolam yang konon dulu sebagai tempat bersuci Malik Ibrahim dengan ukuran sekitar 3x3 meter.Penduduk setempat percaya jika kolam itu buatan asli dari Malik Ibrahim, sebab air kolam yang konon memiliki khasiat menyembuhkan segala penyakit itu, rasa airnya berbeda dengan dengan beberapa kolam yang ada di sisi kiri dan kanan masjid.
"Air yang ada di kolam samping Masjid Pesucinan rasanya tawar, sedangkan air di sisi kanan dan kiri masjid rasanya asin. Itu yang membuat masyarakat setempat percaya jika kolam itu buatan asli dari kanjeng sunan," kata salah jemaah di masjid tersebut.
Seorang warga dusun setempat mengaku tidak banyak mengetahui secara detail cerita asal-muasal berdirinya masjid, namun berdasarkan keterangan beberapa orang tua di Desa Leran, munculnya masjid itu secara tiba-tiba. "Munculnya tepat pukul 00.00 malam 600 tahun yang lalu, ini karena penduduk di sekitar Desa Leran mayoritas beragama Budha, sehingga dengan kemunculan secara tiba-tiba masyarakat tidak curiga," katanya.
Masyarakat setempat juga percaya, jika Maulana Malik Ibrahim kali pertama menginjakkan kakinya di Jawa adalah di Desa Leran, dan salah satu bukti itu adalah Masjid Pesucinan itu. Dinamakan Pesucinan, karena masjid itu merupakan tempat mensucikan diri masuk Islam bagi penduduk yang mayoritas Hindu-Budha, dan salah satu alat mensucikan adalah dengan membasuh air yang ada di kolam samping masjid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News