17 Kepala Daerah di Jatim Dilantik, 3 'Srikandi' Siap All Out di Bidang Ekonomi

17 Kepala Daerah di Jatim Dilantik, 3 Dari kiri, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Jember dr Hj Faida, dan Bupati Kediri dr. Haryanti Sutrisno.

Dari belasan Bupati/Wali Kota terpilih yang dilantik tadi, terdapat tiga perempuan yang menjadi kepala daerah. Ketiga 'Srikandi' tersebut masing-masing Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Bupati Jember, dr Hj Faida, dan Bupati Kediri, dr. Haryanti Sutrisno. Ketiganya menyatakan siap all out menjalankan program-programnya selama kampanye untuk memajukan daerah yang dipimpin. Salah satu fokus dari ketiga Srikandi tersebut adalah masalah peningkatan ekonomi.

Risma misalnya, incumbent Wali Kota Surabaya yang terpilih kembali tersebut selain tetap mengupayakan pengelolaan SMA/SMK secara gratis, juga siap menyejahterakan masyarakat. Menurutnya, acara pelantikan bukan yang utama, melainkan tugas berat lima tahun mendatang yang paling penting. Sebab, di pundaknya, bersama Whisnu Sakti Buana diberi amanah membangun Kota Surabaya lebih baik lagi.

"Ya Alhamdulillah, semua berjalan baik. Sebetulnya bukan pelantikan yang paling penting, tapi justru lima tahun ke depan. Tugas berat saya dan Mas Whisnu ini adalah lima tahun ke depan," kata Risma.

Untuk itu, Risma mohon bantuan agar bisa menjalankan amanah ini, karena dimenganggap banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan. “Tugas menyejahterakan masyarakat Surabaya, itu yang paling berat. Kami tidak ingin hanya sekadar membantu, tapi bagaimana masyarakat berdaya secara ekonomi," tandasnya.

Sementara Bupati Jember, dr Hj Faida menyatakan siap bekerja sesuai 22 janji kerja yang dikampanyekan. "Seratus hari pertama kami akan konsolidasi dengan jajaran Pemkab," kata dr. Hj Faida usai pelantikan.

Lebih lanjut Faida mengatakan, fokus utama dirinya adalah pengembangan SDM termasuk bidang pendidikan dan kesehatan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat Jember.

"Spesifiknya, kami akan menuntaskan anak putus sekolah, orang sakit dan anak terlantar. Selain itu masalah dhuafa juga menjadi perhatian karena mereka sudah lama menunggu pertolongan," ujar putri ketiga dari pasangan almarhum Musytahar Umar Thalib dan Widad Thalibujar yang menjadi bupati perempuan pertama di Jember tersebut.

Dia menegaskan, setelah Pilkada usai pihaknya akan mengajak rakyat Jember membangun daerahnya dengan gotong-royong dan semangat persatuan.

Faida menambahkan, program di bidang ekonomi merupakan unggulan yakni warung berjaringan untuk mengimbangi adanya tokoh-tokoh modern.

"Warung berjaringan ini milik semua rakyat Jember. jadi, warung milik rakyat ini tidak berjuang sendiri tapi akan menjadi warung berjaringan yang manajemennya akan dibantu Pemkab Jember," terang dr. Hj Faida. Faida menjelaskan konsep Warung berjaringan tersebut akan mendistribusikan beberapa bahan pokok dengan harga grosir karena rantai distribusinya diperpendek.

"Dan warung-warung rakyat itu diusahakan bisa menjadi jaringan beberapa bahan pokok," urai dia.

Kemudian bidang pariwisata juga akan dikembangkan menjadi wisata religi dan edukasi sesuai dengan lokal wisdom di Kabupaten Jember. Tidak lupa juga program perkebunan khususnya tembakau yang menjadi logo Kabupaten Jember menjadi perhatian Bupati pertama terpilih perempuan itu."Kami akan mengembangkan potensi industri tembakau lebih baik dan besar lagi," ungkap Perempuan keturunan Arab itu.

Sementara Wakilnya, KH Muqit menambahkan, pihaknya akan berjalan bersama sesuai dengan harapan rakyat Jember.

Hal senada dikatakan, Bupati Kediri, dr dr. Haryanti Sutrisno. Sesuai janji kampanyenya, Hariyanti akan memprioritaskan bidang pertanian guna meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kami mendukung program pemerintahan Jokowi yang memprioritaskan program swasembada pangan. Untuk itu kami memprioritas bidang pertanian,” kata Haryanti di hadapan sejumlah petani. (yul/dev/sby7/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO