JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para utusan Federation of International Football Association (FIFA) dan Asian Football Confederation (AFC). Yang menarik, Jokowi secara blak-blakan menyampaikan ketidakpuasannya terhadap Persatuan Sepak Seluruh Indonesia (PSSI).
"Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada delegasi FIFA dan AFC bahwa kami tidak puas dengan reputasi dan performance dari PSSI," ujar Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015), seperti dikutip detiksport.
BACA JUGA:
- Nobar Timnas U-23, Ketua PSSI Tulungagung Berharap Dukungan untuk Skuad Garuda Terus Mengalir
- Gelar Kongres Biasa, PSSI Tuban Komitmen Benahi Sepak Bola di Bumi Wali
- Imam Nahrawi Bebas dari Lapas Sukamiskin, Usai Jalani 7 Tahun Penjara
- Menang Dramatis Lawan NZR Malang, Persibo Bojonegoro Melaju ke Final Liga 3 Jatim
Presiden Jokowi menyampaikan ke FIFA bahwa Indonesia ingin agar sepakbola di tanah air direformasi. Tujuannya agar sepakbola Indonesia bisa berprestasi di ajang internasional. ”Tetapi sayangnya PSSI kurang merespons baik inisiatif itu. Karena itu Presiden memahami bahwa kenapa Pak Menpora melakukan pembekuan PSSI," jelas Teten.
FIFA - lanjut Teten - memahami permasalahan sepakbola yang terjadi di Indonesia. Untuk itu, Jokowi ingin membentuk tim kecil untuk menyelesaikan persmasalahan sepakbola Indonesia. “Dan disepakati Presiden akan membentuk satu tim kecil untuk mencari solusi terbaik antara pemerintah Indonesia dan FIFA mengenai PSSI," kata Jokowi.
Apa tim itu sudah dibentuk? Menurut Teten, timnya belum dibentuk. Orang-orangnya juga segera bakal disiapkan. ”Dalam beberapa hari akan kita umumkan. Tim ini akan dibentuk oleh pemerintah, presiden yang mana nanti akan berkomunikasi dengan FIFA dan AFC untuk mencari jalan keluar yang terbaik," tambah Teten.
Dalam pertemuan itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyampaikan tentang 'kebobrokan' sepakbola di tanah air.