Tak hanya itu, ia juga terus mendorong promosi batik dari Jatim melalui banyak cara. Salah satunya mempromosikan batik Jatim saat menggelar misi dagang dan investasi di berbagai provinsi di Indonesia.
Terbaru, Khofifah mengenalkan batik Dodot Iro pada saat misi dagang dan investasi di Banten. Batik Dodot Iro adalah batik khas Kabupaten Tuban yang menjadi salah satu batik tertua. Batik ini cukup kaku dan tebal ketika dilihat kasat mata, namun ketika digunakan terasa sangat dingin karena terbuat dari 100 persen kapas coklat asli.
“Saya kurang tahu di Indonesia, di mana lagi bisa ditemukan kapas coklat ini selain di Tuban. Tapi tanaman ini sangat mudah ditanam, bahkan bisa tumbuh di polybag dan tiga bulan sudah bisa dipetik dan kemudian dipintal menjadi benang untuk kemudian di tenun,” tuturnya.
Proses pembuatan batiknya pun cukup membuat terkesima. Ia menuturkan bahwa para anak-anak muda di Desa Margorejo dan Desa Kedungrejo Kecamatan Kerek tidak lagi membuat batik dengan lukisan tetap. Melainkan mereka melukis sesuai imajinasi yang mereka miliki saat itu.
“Batik ini bukan sembarang batik. Karena nilai sejarahnya, batik Tuban ternyata lebih tua dari batik Majapahit. Batik Majapahit adalah referensi dari Batik Solo dan Jogja. Pun penggunaan warna pada batik ini juga masih alami seperti indigo, kayu dan lain sebagainya,” jelasnya.
“Inilah yang menjadikan nilai keunggulan komparatif dan kompetitif bagi Jawa Timur khususnya Tuban,” ucap Khofifah menambahkan.
Di akhir, Khofifah turut mengajak pengrajin dan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah batik lokal khas Jatim. Misalnya memilih batik sebagai souvenir pada acara-acara penting.
"Bisa berupa tas, dompet maupun pernak-pernik lainnya. Mari sama sama kita lestarikan dan promosikan batik khas Jatim," katanya.
Hal ini juga telah dilakukan oleh Pemprov Jatim ketika ada acara-acara kenegaraan di Gedung Negara Grahadi. Souvenir yang diberikan kepada tamu berupa tas batik, dompet batik, dan aneka olahan batik lainnya. Tak jarang tamu-tamu dari dalam dan luar negeri nampak terkesima dengan souvenir batik yang ia peroleh.
“Dengan cara ini, kami berharap bisa meningkatkan nilai batik lokal Jatim hingga di mata dunia,” pungkasnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News