Perwakilan dari KMPD, Imam Pantor, menyebut kedatangannya untuk menyampaikan aspirasi agar pilkades tetap dilaksanakan tahun ini.
"Audiensi dengan cara baik-baik, kalau audiensi tidak direspons dengan baik-baik, kita akan datang kembali dengan cara dan nuansa yang berbeda," kata Imam.
Sementara Wakil Bupati Bangkalan, Mohni, memaparkan penyebab ditundanya pilkades serentak. Pasalnya, anggaran untuk pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat desa itu terbatas, hanya Rp14 miliar dari total kebutuhan yang mencapai Rp24 miliar.
Sementara itu, Kepala DPMD Bangkalan, Hosin Jamili, mengatakan bahwa tahapan pilkades serentak bakal dimulai pada bulan September 2022. Saat ini, pemerintah daerah setempat tengah menyempurnakan regulasi terkait hal tersebut.
"Saat ini lagi bahas dengan tim, terkait masukan-masukan dari masyarakat," ucap Jamili. (uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News