Selama 2021, Pelindo: Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen

Selama 2021, Pelindo: Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen Kegiatan Operasional TPK Belawan, Medan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Arus logistik tahun lalu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, salah satunya terlihat dari realisasi arus peti kemas yang tumbuh 7 persen dibandingkan tahun lalu. PT Terminal Petikemas (SPTP) mencatat, arus peti kemas sepanjang 2021 sebanyak 10.973.567 TEUs, sementara pada 2020 sebanyak 10.208.492 TEUs.

Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra, membenarkan hal ini. Ia menuturkan, arus peti kemas itu merupakan arus konsolidasi dari 15 terminal peti kemas dan 6 anak perusahaan di bawah pengelolaan perseroan.

"Arus peti kemas tersebut arus yang tercatat dalam kurun waktu satu tahun di terminal peti kemas yang akan dikelola oleh SPTP pada tahun 2022," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (1/2).

Untuk tahun ini, pihaknya menargetkan 11.641.285 TEUs. Pihaknya optimis target itu dapat tercapai seiring sejumlah pembenahan yang dilakukan di terminal peti kemas. Seperti standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja dan juga TKBM, serta pengembangan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.

Rencananya, perseroan akan mulai mengelola dan mengoperasikan 15 terminal peti kemas dan 6 anak perusahaan secara bertahap pada tahun ini. SPTP secara resmi melakukan pengoperasian TPK Nilam di Surabaya pada 1 Januari lalu. 

"Pada 3 Januari, menerima pelimpahan saham atas 6 anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Pada hari ini, SPTP akan kembali mengoperasikan 3 terminal yakni TPK Belawan, TPK Banjarmasin, dan TPK Semarang," kata Widyaswendra.

"Standardisasi yang kami lakukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas yang selanjutnya akan berdampak pada jumlah kunjungan kapal ke terminal, dengan demikian arus peti kemas juga akan meningkatkan," tuturnya menambahkan.

Sementara itu, pengamat maritim dari ITS, Saut Gurning, menyambut baik pengoperasian terminal peti kemas dalam satu entitas subholding ini karena bakal mempermudah proses perencanaan dan koordinasi sehingga memiliki keseragaman. Menurut dia, standardisasi dan kesamaan proses bisnis menjadi satu perhatian.

"Kinerja operasional juga perlu ditingkatkan, agar waktu kapal di terminal lebih cepat atau dipangkas, sehingga tujuan menekan biaya dan meningkatkan kinerja logistik dapat tercapai," ucap Saut. (diy/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO