Keluarga Korban Penjualan Tanah ke Gereja Bicara, KH Lutfi Abdul Hadi: Said Aqil Kejam

Keluarga Korban Penjualan Tanah ke Gereja Bicara, KH Lutfi Abdul Hadi: Said Aqil Kejam

BO: Harga yang deal dengan Kiai berarti Rp 1,7 M ya kiai?.

LAH: Yang jelas kurang dari Rp 2 M. Yang melakukan pembayaran itu Kaji Deni. Itu orang Chinese. Kaji Deni itu mewakili .

BO: Kalau kaji berarti Cina Muslim ya kiai?

LAH: Ya Cina Muslim. Dia yang mewakili .

BO: Kiai ketemu bapak KH Dr Imam Muslimin kapan? Berarti Imam Muslimin masih istiqamah dan konsisten bahwa kasus itu benar-benar terjadi? Kabarnya banyak sekali sekarang gerakan mendekati tokoh-tokoh kunci kasus ini untuk diredam?

LAH: Ya, Alhamdulillah. Doktor Imam Muslimin tetap integrated. Memang, selama ini dikabarkan berubah, tapi ternyata tidak berubah. Saya sempat percaya. Tapi ternyata tidak berubah. Yang berubah Kiai Marzuki.

BO: Maksudnya Kiai Marzuki Mustamar (Mantan Ketua PCNU Malang, kini Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim) yang berubah?

LAH: Ya, Kiai Marzuki Mustamar. Dulu Kiai Imam Muslimin kan testimoni kepada Kiai Marzuki Mustamar dan kepada saya. Tapi menjelang Muktamar NU Jombang, Kiai Marzuki sudah berubah. Saya agak heran juga kenapa Kiai Mustamar berubah.

Kalau pada Muktamar NU di Makassar Kiai Marzuki Mustamar masih kukuh. Tapi menjelang Muktamar NU di Jombang berubah.

BO: Dulu yang melakukan testimoni kasus itu Kiai Imam Muslimin?

LAH: Ya, Kiai Imam Muslimin sendiri sebagai menantu Kaji Qosim. Selain testimoni secara lisan juga testimoni lewat tulisan (tertulis). Testimoni yang tertulis itu diberikan kepada Kiai Marzuki dan juga diberikan kepada saya.

BO: Tempat testimoninya di mana kiai?

LAH: Tempat testimoninya di rumah Kiai Marzuki Mustamar.

BO: Bukan di kantor PCNU?

LAH: Bukan. Bukan. Di rumahnya Kiai Marzuki Mustamar. Dulu HARIAN BANGSA salah tulis. Saya bukan pengurus NU Malang. Dulu saya ditulis pengurus PCNU NU Malang. Saya pengurus PWNU Jatim.

BO: Waktu itu kiai di PWNU Jatim sebagai apa?

LAH: Saya terakhir anggota Lajnah Bahtsul Masail dan sekretaris A’wan. Lalu oleh PWNU saya ditugaskan sebagai sekretaris Dewan Syuro PKB Jawa Timur (saat itu Choirul Anam sebagai ketua PKB Jatim).

BO: Apa masyarakat di kampung sekitar Kaji Qosim tahu kasus ini, kiai?

LAH: Tahunya masyarakat sekitar Abah Qosim itu jual tanahnya ke gereja.

BO: Dari penjelasan kiai ini, berarti Pak itu berposisi sebagai makelar dalam kasus tanah ini ya kiai?

LAH: Ya. ini kejam dan sadis. Kasihan Kaji Qosim. Makanya akan saya kejar ini. Cacing saja kalau diinjak mulet (menggeliat). Masak manusia diam saja. Kasihan Kaji Qosim. itu kejam dan sadis. Masak orang seperti itu jadi ketua umum NU. Kan gak layak mimpin NU.

BO: Sekarang ada upaya untuk memutarbalikkan fakta seolah kasus ini tak pernah terjadi. Bahkan ada informasi orang-orang yang muncul di media massa didekati agar berubah haluan. Bagaimana menurut kiai?

LAH: Ya, memang ada upaya untuk membalik opini. Seolah-olah ini fitnah. Untuk apa memfitnah orang. Doktor Imam Muslimin itu saksi langsung yang mendengarkan omongannya . Dia menantu Kaji Qosim. Saya sudah ngomong ke Doktor Imam Muslimin, kita harus siap jika harus ke pengadilan. Doktor Kiai Imam Muslimin bilang siap.

BO: Beberapa media tampaknya juga didekati?

LAH: Makanya suruh ngomong. Suruh bantah kalau berani. Jangan orang lain yang disuruh ngomong.

Kalau mereka berani, ayo pertemukan saya dan Doktor Imam Muslimin dengan . Undang saya, doktor Muslimin, dan . Biar Kiai Imam Muslimin memberikan testimoni, lalu disaksikan para wartawan. Itu solusi yang baik. Doktor Imam Muslimin ini menantu Kaji Qosim. Berani nggak berhadapan dengan Doktor Imam Muslimin. Tapi syaratnya jangan melibatkan Kaji Qosim karena kalau disinggung masalah tanah dia sangat stres. Kasihan. Cukup diwakili Doktor Imam Muslimin sebagai menantunya. Kecuali kalau nanti sudah sampai di pengadilan gak apa-apa diberi tahu.

BO: Bagaimana kalau misalnya kiai diundang memberi kesaksian masalah ini depan para kiai bahwa kasus ini benar-benar terjadi?

LAH: Saya siap. Saya akan datang bersama Kiai Doktor Imam Muslimin. Ini untuk kebenaran. Saya tak punya tendensi apa-apa. Kasihan Kaji Qosim.

Kalau masalah kebenaran, sampai ke ujung neraka pun saya kejar . Kejam itu . HARIAN BANGSA jangan surut. Ini masalah kebenaran.

BO: Ada informasi beberapa hari lalu Pak diadili para kiai dalam acara silaturahim Rais Am PBNU dan Rais Syuriah PCNU se-Jatim di kantor PWNU Jatim...

LAH: Ada yang mengungkap kasus tanah apa nggak? Kalau saya diundang saya ungkap itu. Saya berani. Kalau saya disumpah 1000 kali pun saya berani. juga akan saya sumpah. Berani nggak Pak sumpah li’an. Sumpah untuk dilaknat Allah.

Suruh membantah. Suruh bilang tidak (maksudnya tak pernah terjadi kasus tanah atau tak terlibat). Berani nggak dia.

Makanya HARIAN BANGSA harus wawancara langsung dengan Kiai Dr Imam Muslimin agar dapat data dan informasi yang otentik. (HARIAN BANGSA dan Bangsaonline.com langsung konfirmasi dan mewawancarai KH Dr Imam Muslimin dan beliau membenarkan semua apa yang disampaikan Kiai Lutfi Abdul Hadi-Red). (tim)

BERITA TERKAIT:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO