Tuhan Menyapa Orang Beriman dengan Sapaan Jiwa yang Tenang, Tafsir Al-Quran Aktual

Tuhan Menyapa Orang Beriman dengan Sapaan Jiwa yang Tenang, Tafsir Al-Quran Aktual Dr. KH Ahmad Musta'in Syafi'ie

Kata nafs itu juga dimaknai sebagai paduan antara jiwa dan raga. Ruh dan jasad. Ada jasad, tanpa ruh namanya mayyit. Ada ruh tanpa jasad namanya demit.

Nafs juga sebutan bagi manusia yang oleh al-Fajr:27 dipanggil sebagai , “Ya ayyatuha al-nafs al-muthma’innah”. Ini sapaan Tuhan khusus untuk hamba-Nya yang beriman. Sedangkan mereka yang ingkar, jiwanya kacau dan liar, kelabakan, kelayapan entah kemana. Lalu ditangkap paksa dan disiksa. Seperti polisi yang memburu bajingan melarikan diri.

Kok susah-susah, ya langsung di dor, beres. Baik nafs yang bagus maupun yang buruk tetap diadili di depan Tuhan.

Bahasa lain dari kematian adalah ajal. “Ajal” artinya jatuh tempo, wis wayahe, sudah waktunya. Jadi, kematian itu adalah ketetapan-Nya dan pasti terjadi serta tidak bisa ditunda maupun dimajukan. Catatan ajal setiap orang sangat akurat di memori malaikat Izrael. Dan tak bisa dihackking.

Jadi, kalau belum waktunya mati, sakit separah apapun, ya tidak bakalan mati. Sebaliknya, meskipun tidak sakit dan masih sehat, segar-bugar, kalau waktunya mati, ya mati. 

Makanya ada pepatah Arab: ”Hishny ajaly”, yang menjaga diri saya adalah ajal saya sendiri. Ada orang yang lama sakit hingga sangat kurus dan lemah, tapi tidak mati-mati. Tapi ada pula yang sehat dan berkeringat karena sedang berolah raga, lalu mati di lapangan saat itu juga. Kematian itu satu, tapi jalannya banyak.

Ajal, sungguh tidak bisa diprediksi dan tidak pula ada rumusannya. Tidaklah yang lebih tua pasti mati duluan ketimbang yang masih usia muda. Ibarat buah kelapa, terserah pemiliknya. Mau diunduh saat kelapa sudah tua atau masih muda. Ya, memang terserah kebutuhan, tetapi trend sekarang menunjuk, bahwa es kelapa muda kian diminati. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO