BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com – Berdalih efisiensi, salah satu klinik layanan rapid test antigen di luar kawasan Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, bisa mencetak dengan hasil negatif meskipun pasien belum diperiksa.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/12/2021) dini hari, sekira pukul 01.45 WIB. Saat itu, rombongan dua bus pariwisata dari luar Kota Banyuwangi hendak melakukan rapid test di klinik yang membuka posko di area parkir salah satu rumah makan.
BACA JUGA:
- Ngaku Khilaf, Seorang Bapak di Banyuwangi Tega Cabuli Anak Kandungnya
- Ditpolairud Polda Jatim Kerahkan Personel di Beberapa Titik untuk Pengamanan WWF ke-10 di Bali
- Tak Terima Rumahnya Jadi Tempat Parkir, Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya saat Tahlilan
- Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
Tak berselang lama sekitar pukul 02.00 WIB, ada dua orang karyawan klinik mengeluarkan setumpuk kertas. Salah satu dari mereka tampak memberikan stempel basah di tumpukan kertas tersebut.
Ternyata, tumpukan kertas tersebut berisikan hasil pemeriksaan tes Covid-19 dengan hasil negatif, lengkap dengan nama para penumpang bus pariwisata tersebut.
Kejadian itu bermula saat SG, yang juga salah satu Satgas Covid-19 wilayah Kecamatan Kalipuro mendapat informasi dari masyarakat dan para pengurus bus tentang adanya dugaan praktik pemberian surat keterangan kesehatan bebas Covid-19 tanpa dilakukan pemeriksaan kesehatan dari salah satu klinik.
Setelah mendapat informasi tersebut, SG langsung melakukan pengecekan ke lapangan. Hasilnya, SG menemukan setumpuk surat keterangan kesehatan yang sudah ada hasil pemeriksaan negatif Covid-19 dipegang oleh petugas klinik. Sementara, para penumpang bus sama sekali belum dilakukan pemeriksaan kesehatan.
SG pun langsung meminta penjelasan kepada karyawan klinik tersebut terkait temuannya itu.
“Kenapa penumpang belum diswab, muncul hasil negatif. Darimana hasil negatif ini? mana peck-nya? Seharusnya diswab dulu baru muncul hasilnya,” tanya SG kepada petugas klinik.
Setelah diketemukan adanya kejanggalan yaitu penumpang yang belum dilakukan pemeriksaan dan hasilnya sudah keluar, lalu dirinya berkoordinasi dengan polsek setempat.
“Saya koordinasi dengan polsek karena yang punya wewenang,” ujarnya.
Setelah itu, petugas kepolisian pun datang dan meminta kegiatan yang ada di lokasi dihentikan sementara, sembari menunggu penanggung jawab operasional datang.
(Blangko yang sudah jadi, padahal pasien belum diperiksa)