Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Khofifah: Pancasila Jadi Modal untuk Bangkit dari Keterpurukan

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Khofifah: Pancasila Jadi Modal untuk Bangkit dari Keterpurukan Khofifah menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/10).

"Jadi kalau misalnya kaitan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa jadilah umat beragama yang baik yang menjalankan kaidah-kaidah keagamaannya dengan tetap memberikan penghormatan penghargaan kepada umat lain. Kemudian Persatuan Indonesia bahwa keberadaan 714 suku bangsa di Indonesia adalah anugerah yang luar biasa yang Allah sudah turunkan ke bumi Indonesia," katanya.

Keberagaman dan kebhinekaan ini, lanjutnya, adalah Sunnatullah dan sebuah keniscayaan. Maka keberagaman kebhinekaan itu harus diikat dengan , baik ormas apa pun, organisasi profesi apa pun, dan parpol apa pun, maka asasnya .

"Mari kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh persaudaraan persatuan dan kesatuan. Ini tugas kita bersama untuk mengimplementasi dari pelaksanaan sila-sila . Itulah yang harus kita maksimalkan dimanapun kita melaksanakan tugas, profesi apa pun dan dalam format apa pun," terangnya.

Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim ini kembali menyampaikan apresiasinya bagi seluruh pihak yang telah bahu membahu dan bergotong royong dalam menangani pandemi Covid-19. Hal ini menjadi bentuk komitmen, sinergi, dan kolaborasi berbagai pihak tidak hanya Pemprov Jatim, tapi juga seluruh jajaran Forkopimda Jatim, pemkab/pemkot, nakes, perguruan tinggi, media dan seluruh elemen masyarakat.

Hal tersebut terlihat dari kasus Covid-19 di Jatim yang terus menurun. Berdasarkan rilis harian Kemenkes RI dan RS Online periode 15 Juli - 27 September 2021, beberapa unsur mengalami penurunan. Di antaranya, kasus harian dari 8.230 menjadi 92. Artinya terjadi penurunan sebanyak 98% pada rentang waktu periode tersebut. Kasus kematian harian mengalami penurunan dari 211 orang menjadi 14 atau turun sebanyak 93%.

Dari segi keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) juga mengalami penurunan baik isolasi, ICU pada RS, maupun BOR pada RS Lapangan. BOR isolasi pada periode 15 Juli - 27 September 2021 menurun dari 81% menjadi 6% atau terjadi penurunan sebesar 75%. BOR ICU menurun dari 78% menjadi 11% atau turunnya sebanyak 67%. Sementara BOR RS Lapangan juga mengalami penurunan dari 74% menjadi 5% atau turun 69%.

“Alhamdulillah RS Darurat Covid-19 Indrapura yang pernah merawat pasien total 10.559 orang, per kemarin sudah nol. Dan alhamdulillah 28 kabupaten/kota di Jatim sudah masuk level 1. Semoga semua terkendali dan terus melandai. Terima kasih semua nakes yang melayani pasien dengan sepenuh hati. Mari tetap jaga prokes dan percepat vaksinasi,” pungkasnya.

Turut hadir Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Kapolda Jatim Irjen. Pol. Nico Afinta, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim Mohamad Dofir, Pamgkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, Wadan Kodiklat Laksda TNI Agus Hariadi, jajaran Forkopimda Provinsi Jatim, Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, Kanreg IV OJK Jatim Bambang Mukti Riyadi, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Rektor UINSA Prof. Masdar Hilmy, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, para Kepala OPD di lingkungan Provinsi Jatim, serta tokoh agaman dan tokoh masyarakat Jatim. (dev/ns/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO