SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Tim Riset Vaksin Covid-19 Universitas Airlangga (Unair) dan RSUD Dr. Soetomo bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka membahas pengembangan riset Vaksin Merah Putih yang diinisiasi Universitas Airlangga.
Ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Koordinator Produk Riset Covid-19 Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Prof. Dr. Cita Rosita Sigid, Dr. dr. Laksmi Wulandari, Dr. dr. Damayanti Tindo, Kadinkes Provinsi Jatim dan Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi bersama tim dari Unair Surabaya.
BACA JUGA:
- Buka Rakor P3DN, Pj Gubernur Jatim Targetkan Realisasi Belanja PDN 2024 Tembus 90 Persen
- Pj Gubernur Jatim Peringati HLUN 2024 Bersama 400 Lansia
- Western Sydney University Buka Kampus di Surabaya, Adhy Karyono: Pemprov Jatim Siap Mendukung
- Tingkatkan Kualitas SDM ASN, Pemprov Jatim Teken Perjanjian Kerja Sama dengan 12 Perguruan Tinggi
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan mendukung sepenuhnya inisiasi ini. Awal tahapan produksi vaksin tersebut terdiri dari 3 bagian. Yakni skala laboratorium, skala pilot, dan skala industri. Targetnya oleh Pak Menko Marves diharapkan selesai Desember 2021.
"Menurut tim riset Unair, skala laboratorium sampai menghasilkan seed vaccine (benih vaksin) yang dilakukan Unair. Lalu, skala pilot melakukan uji tantang dari beberapa varian SARS CoV-2 yang sudah ditemukan pada pasien Covid-19 di Indonesia, seperti Inggris dan India. Beberapa varian tersebut kemudian diujicobakan kepada hewan kecil, mencit dan hewan besar, maccaca (kera). Terakhir, skala industri akan dilakukan mitra industri PT Biotis Pharmaceutical termasuk kesiapan standar produksinya. Prinsipnya Pemprov Jatim siap mendukung suksesnya riset ini sampai final," ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Kalau bisa Desember sudah selesai sehingga awal tahun 2022 sudah bisa diproduksi," lanjut Khofifah.
Sementara itu, Koordinator Produk Riset Covid-19 Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan, saat ini pemberian dosis kedua telah diberikan kepada hewan kecil, mencit dan sedang dilakukan observasi. Minggu depan direncanakan memulai pemberian dosis pertama pada hewan besar, yakni maccaca.
"Penelitian tahap awal vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke hewan percobaan di laboratorium, untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya," jelasnya.
Wakil Direktur RSUD Dr. Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita menambahkan bahwa selama riset, para peneliti juga mengkaji apakah vaksin layak digunakan atau memiliki efek samping tertentu.
"Jika ketiga tahapan produksi vaksin dinyatakan siap, tahap selanjutnya adalah fase uji klinis yang terbagi menjadi empat tahapan," ujar Cita Rosita yang juga menjadi bagian dari tim riset.
Klik Berita Selanjutnya