Menurut Soni, Makam Mbah Wasil memang selalu ramai oleh peziarah ketika bulan Ramadan. Tapi karena pandemi Covid-19, makam ini ditutup untuk umum sejak 2020.
"Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga para peziarah bisa bebas lagi berziarah ke Makam Mbah Wasil," harap Soni.
Lalu, siapa sebenarnya Mbah Wasil itu? Mbah Wasil atau Syekh Wasil Syamsudin, konon merupakan guru spiritual Raja Kerajaan Kediri, Sri Aji Jayabaya, yang berasal dari Timur Tengah. Mbah Wasil berniat menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di Kediri yang saat itu merupakan kerajaan besar di nusantara.
Dikutip dari buku berjudul "Inskripsi Islam Tertua di Indonesia" oleh C. Guillot, Luvdik Kalus, dan Willem Molen, Mbah Wasil merupakan tokoh penyebaran agama Islam yang terkenal di Jawa Timur, termasuk Kediri pada sekitar abad 10 Masehi.
Hal pertama yang dilakukan Mbah Wasil saat menyebarkan Islam di Kediri adalah dengan melakukan pendekatan ke warga. Tujuannya agar kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
Metode dakwah melalui pendekatan ini dilakukan karena saat itu warga Kediri sudah memiliki keyakinan lain. Di Kediri ketika itu banyak situs-situs berupa arca sebagai lokasi sembahyang.
Melalui pendekatan, Mbah Wasil berhasil menyebarkan Islam di Kediri. Islam pun berkembang pesat di wilayah yang kini dikenal dengan Kota Santri itu.
Setelah Mbah Wasil wafat, jenazahnya dikebumikan di area Masjid Setono Gedong. Selain Syekh Wasil, ada juga beberapa tokoh Islam yang dimakamkan di sini. Mereka antara lain Wali Akba, Pangeran Sumende, Sunan Bagus, Sunan Bakul Kabul, Kembang Sostronegoro, Mbah Fatimah, dan Sunan Amangkurat 3. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News