Terobosan Baru, Tolak Sumbangan, ASC Foundation Hanya Memberi untuk Berbagi

Terobosan Baru, Tolak Sumbangan, ASC Foundation Hanya Memberi untuk Berbagi Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

“Semua biaya dari saya,” kata Kiai Asep.

Menurut Kiai Asep, bupati dan wakil bupati juga bisa mengoreksi dan memberi arahan terhadap gerakan para pengurus ASC Foundation. Dengan demikian, langkah ASC Foundation, selalu terkontrol dan on the track.

Para pengurus ASC Foudation tampak sepakat dengan alur pikiran Kiai Asep. “Baru kali ini ada pilkada tetap mengadakan pertemuan meski sudah selesai,” kata Muhammad Santoso, mantan Ketua Tim Sukses Ikfina Fahmawati-Muhammad Al-Barra. 

“Biasanya setelah menang ya sudah selesai. Nanti ketemu lima tahun mendatang,” tambah anggota DPRD Mojokerto itu.

Peserta rapat yang lain juga menimpali. “Iya betul. Saya ditanya teman-teman komisi (DPRD-red). Kok rapat-rapat terus (di Amanatul Ummah-red), padahal pilbupnya sudah selesai. Dikasih transport lagi,” kata anggota DPRD itu sembari tertawa.

Kiai Asep memang tak mau mengingkari janjinya. Selain terus merangkul dan mengumpulkan tim-tim yang sudah membantu Ikfina-Gus Barra, juga berusaha merealisasi janji-janji kampanye pilbup. Ia menyadari, tak semua janji-janji kampanye Ikfina dan Gus Barra bisa direalisasikan oleh bupati dan wakil bupati terpilih, mengingat keterbatasan anggaran dan banyaknya tugas-tugas negara.

Karena itu, Kiai Asep tampil mem-back up, terutama lewat ASC Foundation. “Karena masyarakat pasti nanya, endi janjine (mana janjinya). Partai pengusung juga pasti ditanya, endi,” kata Kiai Asep.

Kiai Asep ingin kepemimpinan Bupati Ikfina dan Wakil Bupati Gus Barra meneladani Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. “Hanya 2,5 tahun memimpin negara, tapi sudah tak ada angka kemiskinan,” kata Kiai Asep. “Tahun pertama pemerintah menegakkan zakat. Tahun kedua sudah tak ada orang miskin,” kata Kiai Asep.

Menurut Kiai Asep, Umar bin Abdul Aziz saat jadi khalifah dalam usia sangat muda, tapi mampu melakukan perubahan besar-besar sehingga menjadi legenda sejarah. "Meninggal pada tahun terakhir dalam usia 38 tahun," kata Kiai Asep.

Ia berharap di Mojokerto juga begitu. Dalam waktu singkat sudah terjadi perubahan besar. “Jangan sampai ada orang sakit tak bisa berobat,” katanya. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO