Gagal Manfaatkan Air Pasang Nisfu Sya’ban, Ada Tiga Solusi Kapal yang Terdampar di Terusan Suez

Gagal Manfaatkan Air Pasang Nisfu Sya’ban, Ada Tiga Solusi Kapal yang Terdampar di Terusan Suez Dahlan Iskan

Anggap saja draft (permukaan air sampai bagian terbawah kapal) sedalam 14,5 meter. Maka, para ahli perkapalan menghitung, draft itu perlu dikurangi 1 meter –menjadi 13,5 meter.

Untuk itu tidak ada cara lain: muatan kapal itu harus dikurangi.

Dikurangi berapa?

Untuk menaikkan draft 1 meter itu, menurut hitungan mereka, muatan yang harus diturunkan sebesar 23 juta kilogram. Atau 230.000 ton.

Ada tiga pilihan: cadangan air di kapal itu yang dibuang, atau bahan bakarnya, atau sebagian kontainer.

Yang menghitung itu bukan penduduk desa Rogola. Jadi, tidak ada niat, misalnya, agar ada kontainer yang diturunkan di desa itu.

Yang menghitung tersebut adalah para ahli –yang tidak sabar melihat ratusan kapal ikut tersandera. Mereka antre di belakang dan di depan Ever Given untuk bisa segera melintasi Suez.

Kalau muatan yang dikurangi adalah air, maka diperlukan membuang air 27.000 ton. Itu sama dengan air di 10 kolam renang ukuran Olimpiade.

Membuangnya gampang: buang begitu saja ke Laut Merah. Tidak akan ada yang marah.

Bagaimana kalau yang dibuang itu bahan bakarnya? Bisa. Lebih cepat: hanya perlu membuang 23.000 ton minyak solar. Membuangnya juga gampang. Banyak kapal lain yang mau jadi tempat pembuangan. Toh harga air tawar tidak jauh lebih murah dari harga solar –apalagi kalau air itu dibeli di pelabuhan.

Bagaimana kalau jumlah kontainernya yang dikurangi?

Maafkan wahai penduduk desa, mengurangi jumlah kontainer ternyata paling sulit. Dari mana bisa mendapat crane setinggi tumpukan kontainer itu.

Apalagi, untuk mengurangi draft 1 meter diperlukan mengurangi sebanyak 605 kontainer. Asumsinya: ukuran setiap kontainer adalah 2,4 mt x 12,2 mt x 2,6 mt. Total volume: 76,1 m3. Density kontainer itu 500 Kg/m3. Maka massa satu kontainer adalah 38 ton.

Kalau berat kapal yang harus dibuang adalah 23 juta kilogram, maka perlu mengurangi 605 kontainer.

Tidak ada alat pengangkat kontainer sebanyak itu. Satu-satu pilihan adalah diangkat pakai helikopter khusus. Setiap 30 menit bisa berkurang satu kontainer. Di taruh di pinggir terusan. Pekerjaan itu memakan waktu 7 hari.

Maka secara matematika, pilihan terbaik adalah membuang bahan bakar. Enam hari lagi Ever Given akan kembali mengapung. Agar kapal lain yang sudah menunggu lebih 10 hari bisa bergerak.

Ayo kita tebak: cara mana yang akhirnya berhasil mengapungkan kapal Jepang yang disewa Taiwan itu. Yang berangkat dari Shenzhen untuk tujuan Amsterdam itu.

Kalau pun Ever Given berhasil diapungkan, persoalannya tidak akan tenggelam. Otoritas Terusan Suez mulai menyuarakan: ada masalah teknis dan manusia di drama Suez ini. Tidak akan mudah mencari kambing hitam di negeri kambing –Mesir itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dramatis! Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali Banyuwangi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO