BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Desa Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi memperoleh sertifikasi sebagai Desa Pariwisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Lembaga Sertifikasi Produk-Indonesia Sustainable Tourism Council (LS-Pro-ISTC).
Desa Kemiren ini merupakan satu dari 16 desa wisata di Indonesia yang menerima piagam penghargaan sertifikasi desa wisata berkelanjutan.
BACA JUGA:
- Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
- Bali akan Jadi Tuan Rumah Konferensi Pariwisata PBB tentang Pemberdayaan Perempuan
- Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
- Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan bahwa desa wisata punya andil besar dalam membangun perkembangan pariwisata Indonesia. “Ini kerja keras yang membanggakan. Semoga apa yang dicapai Desa Kemiren bisa menjadi acuan bagi perkembangan desa wisata lainnya,” kata Bramuda, Kamis (4/3/2021).
Piagam penghargaan sertifikasi diserahkan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno kepada Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kencana Kemiren Mohammad Edy Saputro di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta, 2 Maret 2021 lalu.
Bramuda menjelaskan, indikator dan kriteria penilaian Desa Wisata Berkelanjutan mengacu pada empat hal, yaitu pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, dan pelestarian lingkungan.
"Empat indikator itu kemudian diintegrasikan dalam aspek pedoman desa wisata yang meliputi atraksi, amenitas, aksesibilitas, sumber daya manusia, masyarakat, industri, promosi dan pemasaran," jelas Bramuda.