"Jika museum kepresidenan SBY dan Gallery Art Ani dituduh menyakiti rakyat, justru karena pendapatan per kapita masyarakat Pacitan sangat rendah, maka dengan adanya museum itu bisa menjadi salah satu penopang mengangkat perekonomian masyarakat setempat, yaitu mendatangkan wisatawan," bebernya.
Bagi Partai Demokrat, lanjut Sri Subianti, Museum SBY - Ani untuk dipersembahkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang kepemimpinan SBY selama memimpin RI dua periode.
”Dan tentunya juga selain memberikan pendidikan kepada generasi muda tentang SBY, juga museum ini juga diharapkan mendongkrak wisata di Pacitan dan bisa mensejahterakan masyarakat Pacitan,” tandasnya.
Sebelumnya, anggota Fraksi PDI Perjuangan Deni Wicaksono berkomentar mengkritik bantuan hibah Pemprov Jatim itu menyakiti hati rakyat karena diberikan di tengah pandemi Covid-19. Bantuan hibah itu dinilai bukan untuk kepentingan yang urgent.
“Uang rakyat Rp 9 miliar untuk sebuah lembaga yang tujuannya adalah citra politik personal seorang tokoh sangat menyakiti hati rakyat, mengkhianati amanat penderitaan rakyat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 di mana rakyat sedang kesusahan,” ujar anggota FPDIP DPRD Jatim Deni Wicaksono, kemarin.
Lebih jauh, Anggota Komisi E DPRD Jatim ini menjelaskan bahwa APBD semestinya didedikasikan untuk membantu rakyat, bukan digelontorkan untuk membiayai proyek yang hanya ditujukan untuk pencitraan personal seorang tokoh politik.
Menurut politikus muda PDIP itu, APBD adalah instrumen fiskal yang semestinya digunakan berdasarkan skala prioritas. Mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah. Saat ini, kata Deni, yang urgent adalah membantu rakyat agar tak semakin terjun dalam kemiskinan. Apalagi, Pacitan termasuk salah satu sentra kemiskinan di Jatim.
“Kemiskinan di Pacitan sangat tinggi, yaitu 14,54 persen per 2020. Ini termasuk yang tertinggi di Jatim. Demikian pula pendapatan per kapita rakyat Pacitan baru Rp 28 juta per orang per tahun, hanya separuh dari rata-rata pendapatan per kapita di Jatim,” kritik Deni. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News