JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Banyak respons para kiai -terutama di Jawa Timur- terhadap rencana Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo yang akan mewajibkan anggota Polri mengikuti kajian kitab kuning untuk menangkal berkembangnya teroris dan radikalis.
Namun, KH Fahmi Amrullah, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, justru menunggu realisasinya. “Sebaiknya ditunggu saja. Selama ini beberapa polres sudah ada yang mengadakan kajian-kajian. Saya setiap Kamis ngisi di Polres Jombang. Tapi belum menyeluruh. Ditunggu saja,” kata Gus Fahmi, panggilan akrab Kiai Fahmi Amrullah, kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (21/1/2021).
BACA JUGA:
- Temu Alumi Tebuireng, Gus Kikin: Kalau Tak Ada Resolusi Jihad Tak Ada Perang 10 November
- Keren! D Zawawi Imron dan 15 Penyair bakal Baca Puisi di Festival Pesantren Tebuireng
- Terminal Purabaya Ditinjau Kapolri, Panglima TNI dan Menhub, Pj Gubernur Jatim: Semuanya Siap
- Jelang Mudik Lebaran, Kapolri bersama Panglima TNI dan Menhub Pantau Terminal Bungurasih
Gus Fahmi juga mengusulkan agar Polri juga memaksimalkan para polisi yang sudah bisa baca kitab kuning. Sebab, “Belajar baca kitab kuning butuh lama,” kata cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu.
Sebelumnya, Ketua PWNU Jawa Timur Dr. KH. Marzuki Mustamar merespons positif gagasan calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo yang akan mewajibkan anggota Polri mengikuti kajian kitab kuning untuk menangkal berkembangnya teroris.
“Siapa pun yang ingin berbuat baik untuk bangsa ini, kita mesti apresiasi termasuk upaya deradikalisasi lewat menggalakkan ngaji kitab kuning,” kata Kiai Marzuki Mustamar kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (21/1/20221) sore.
“Umat kembali kepada ajaran yang benar, merujuk kepada ulama yang benar dan negara aman, terhindar dari perpecahan,” tambah pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Malang Jawa Timur itu.
Klik Berita Selanjutnya