PMI Kota Kediri Kerahkan Dua Unit Mobil Gunner untuk Pengkabutan Disinfektan di Kota Kediri

PMI Kota Kediri Kerahkan Dua Unit Mobil Gunner untuk Pengkabutan Disinfektan di Kota Kediri Mobil gunner saat melakukan pengkabutan disinfektan di Kota Kediri. (foto: ist.)

"Dengan penyemprotan ini, mari sama-sama mengingatkan warga supaya mereka disiplin, bahwa saat ini corona masih ada. Obat paling mujarab adalah masker, cuci tangan pakai sabun, dan phisycal distancing," katanya.

"Tugas kita saat ini adalah menertibkan yang tidak tertib, karena masyarakat kita kadang-kadang melupakan masker dan protokol kesehatan. Catatan kita sudah membagikan masker banyak sekali, cuma kadang-kadang karena memang ada sebagian orang yang tidak mau pakai masker, kurang disiplin, yang akhirnya juga merugikan orang lain," pungkas Mas Abu.

Sementara itu, dr. Edy Purwinarto menjelaskan tentang salah persepsi dari masyarakat tentang pemberlakuan new normal.

“Akhir-akhir ini ada kesalahan di masyarakat dalam mempersepsi tentang PSBB yang sekarang berakhir. Masyarakat beranggapan bahwa PSBB tidak diberlakukan, ini dianggap bahwa sudah tidak perlu lagi menggunakan masker. New normal tetap diberlakukan dalam rangka bagaimana kita tidak terjebak pada satu kondisi ekonomi yang menyusahkan, sehingga dengan demikian, masyarakat diharapkan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Dan jika perlu pada tahap-tahap tertentu harus dikenakan sanksi,” ujar dr. Edy.

Terkait beberapa wilayah di Jawa Timur yang masih dikategorikan dalam zona merah, dr. Edy Purwinarto mengatakan sampai dengan data kemarin, terdapat enam daerah yang berada dalam zona merah yaitu Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, dan Banyuwangi.

“Minggu lalu Tuban masih masuk dalam zona merah, dan alhamdulillah sekarang sudah menjadi zona kuning. Oleh karenanya, ini sangat tergantung pada masyarakat bagaimana perilakunya dalam menyikapi Covid-19 agar tidak sembarangan dan selalu patuh protokol kesehatan,” imbuh dr. Edy.

Sedangkan dr. Indrakso menambahkan bahwa pengkabutan ini juga bekerja sama dengan PMI Jawa Timur. "Mulai hari ini di Kecamatan Kota, besok di Kecamatan Mojoroto, dan lusa di Kecamatan Pesantren. Pengkabutan berjalan secara perlahan 5-10 km/jam, namun hanya di jalan-jalan protokol, karena mobil gunner memiliki tinggi kurang lebih 5 meter," ucap dr. Indrakso. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO