Untuk itu, kata dia, sangat tak elok membawa-bawa nama Golkar. Terlebih jelang perhelatan Pilkada Gresik 2020. "Sambari dan Gus Nur bukan orang Golkar, Mas. Gus Nur sudah bukan dewan penasehat (Wanhat) Golkar Gresik pasca Musda Golkar kemarin. Sambari juga sudah mundur dari Golkar," ungkap Khamim kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (10/9).
Khamim bahkan masih mempertegas lagi. "Sekarang Wanhat baru Golkar Gresik Pak Supriasto, S.H.," imbuhnya.
Menurut dia, jabatan Gus Nur sebagai Wanhat Golkar Gresik satu periode (5 tahun) terhitung sejak 2015-2020. "Jadi, sejak Musda Minggu 12 Juli 2020 kemarin, Gus Nur sudah bukan Wanhat Golkar lagi," ungkap politikus asal Duduksampeyan ini.
Khamim mengungkapkan bahwa pengurus dan kader Golkar setia atas keputusan DPP mengusung pasangan bacabup dan bacawabup Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) di Pilbup Gresik 2020
"Insyaallah struktural maupun kader aman dan patuh atas keputusan partai," katanya.
Namun, Khamim tak menampik ada kader dan pengurus yang secara diam-diam berupaya mbelot dan mbalelo. "Bagi kader dan pengurus yang berkhianat, sanksi parpol tegas, dipecat. Bagi anggota Fraksi Golkar DPRD Gresik siapa pun yang melawan kebijakan partai akan diberhentikan, kemudian lanjut di-PAW (pergantian antarwaktu)," pungkasnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News