SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag mengaku ditawari bantuan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu menolak. Kenapa?
“Pak Jokowi nawari saya bantuan, terutama untuk membangun gedung asrama santri. Tapi saya bilang, maaf pak presiden, saya tidak bisa menerima. Saat itu Pak Jokowi didampingi Pak Pratikno,“ kata Kiai Asep dalam acara Munajat Covid-19 untuk Surabaya Raya yang meliputi Sidoarjo dan Gresik di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Senin (8/6/2020) malam.
BACA JUGA:
- Hadiri KTT Forum Air Sedunia di Bali, Pj Gubernur Jatim Dukung Komitmen Presiden Jokowi
- Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih
- Menteri Sandiaga Uno Segera Groundbreaking Destinasi Wisata Religi Makam KH Abdul Chalim
- Patung Kurus Hidung Panjang Simbol Kepalsuan dan Kemunafikan, Butet Sindir Siapa?
Meski Kiai Asep tak pernah berhenti membangun gedung untuk sarana pendidikan di lingkungan pondok pesantren yang diasuhnya, tapi kiai yang memiliki 10.000 santri itu memang selalu menolak bantuan dari siapa pun, termasuk pemerintah.
“Sebenarnya saya tidak menolak, tapi masih banyak pondok pesantren kecil yang membutuhkan bantuan. Kan tidak adil kalau pesantren saya yang sudah cukup masih menerima bantuan, sementara banyak pesantren lain yang membutuhkan,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.
(Presiden Jokowi hadir saat Kiai Asep dikukuhkan sebagai guru besar oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (29/2/2020). foto: Antara)
Selain itu, kata Kiai Asep, istrinya, Nyai Hj Alif Fadlilah juga selalu menolak, jika ada orang mau membantu pondok pesantren yang dipimpinnya, termasuk pemerintah. “Istri saya orang paling depan menolak. Istri saya bilang, butuh uang ya mas. Kalau tak punya uang saya kasih,” tutur Kiai Asep sembari tertawa.
Menurut Kiai Asep, istrinya memang memiliki uang banyak. Bahkan dalam satu bulan penghasilan istrinya bisa mencapai miliaran. “Istri saya mengola empat kantin,” katanya.
Klik Berita Selanjutnya