SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua pasang mempelai pengantin asal Jawa Timur diundang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke Grahadi usai melangsungkan akad nikah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Rabu (25/3).
Dua pasang mempelai pengantin itu diberi apresiasi dan diberi hadiah lantaran menunda acara resepsi pernikahan di tengah wabah virus Corona yang sedang menjangkit Jawa Timur dan Indonesia.
BACA JUGA:
- Khofifah Dukung Kholilurrahman Maju di Pilkada Pamekasan 2024
- Jatim Sumbang Kloter Jamaah Haji Terbanyak, Khofifah: Catatkan Sejarah Baru
- Human Capital Index Jadi Pengukur Kinerja Pemerintah, Khofifah Ajak Pihak Terkait Bersiap
- Kofifah Serahkan Buku Konsep 'Jalan Pendidikan Menuju Indonesia Maju 2034' pada Kadisdik Jatim
Mengikuti anjuran Pemerintah Provinsi Jatim untuk menunda resepsi pernikahan, pasangan Yavuz Ozdemir WNA asal Turki dan Irra Chorina Octora asal Candi Lontar Surabaya, serta Amal Fatchullah dari Perum Griya Surabaya dan Diana Anggraini dari Benowo Sawah Pakal Surabaya, sepakat hanya menggelar prosesi akad nikah saja dengan menghadirkan keluarga dekat yang sangat terbatas.
Sebagai bentuk apresiasi atas kepatuhan kedua pasang mempelai pengantin ini, secara khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengundang mereka untuk mendapatkan hadiah khusus darinya.
Tak ramai-ramai dan mematuhi standar protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19, hanya keluarga terdekat yang dibolehkan datang mengiringi penantin. Masing-masing pasang mempelai hanya dibolehkan membawa sekitar lima anggota keluarga. Yaitu orang tua dan saudara terbatas.
“Ini tidak terencana dan mendadak, karena saya dapat info jam 09.00 WIB bahwa ada dua pasang pengantin yang melangsungkan pernikahan dan menunda resepsi, akhirnya saya undang mereka ke Grahadi. Karena sebenarnya mereka ini sudah pesan gedung untuk resepsi, tapi mereka mengikuti regulasi di tengah wabah Covid, sehingga nikahnya hanya akad saja resepsi ditunda,” kata Khofifah.
Pihaknya mengatakan Pemprov memang mengeluarkan kebijakan demi mengurangi kemungkinan adanya penularan virus corona. Pemprov mengimbau agar resepsi pernikahan ditunda dan hanya dianjurkan untuk menggelar akad nikah saja dengan mengundang orang yang sangat terbatas.
Di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya sendiri juga diterapkan protokol kesehatan seperti adanya room screening, cek suhu tubuh dan mencuci tangan dengan hand sanitizer, bermasker, dan jarak interaksi yang aman.