KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menghadiri rapat koordinasi (Rakor) Penanganan Darurat Bencana BPBD Jatim bersama media massa di Kota Batu, Selasa (7/5/2024). Kegiatan yang diikuti 80 orang dari media massa itu mengambil tema 'Peningkatan Koordinasi Media Massa Jawa Timur dalam Penanggulangan Bencana'.
Dalam kesempatan tersebut, Adhy memaparkan bagaimana peran pemerintah provinsi terhadap penanganan bencana di Jatim. Ia menyebut, Pemprov Jatim selama ini telah menerapkan strategi pentahelix.
BACA JUGA:
- Destana BPBD Jatim Sasar Desa Terdampak Gempa di Pulau Bawean
- Tingkatkan Kualitas SDM ASN, Pemprov Jatim Teken Perjanjian Kerja Sama dengan 12 Perguruan Tinggi
- Buka PKN II, Pj Gubernur Jatim Dorong ASN Ciptakan Gagasan Inovatif untuk Turunkan Kemiskinan
- Jatim Dominasi Kota/Kabupaten Predikat 10 Terbaik Digital Government Award SPBE Summit 2024
"Pentahelix yang dimaksud adalah dengan melibatkan sejumlah stakeholder mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa," ujarnya.
Dengan adanya strategi ini, setidaknya angka kejadian bencana di Jawa Timur pada 2023 mengalami penurunan hingga 47,9 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun jumlah bencana saat 2023 ialah 117 kasus, sedangkan 2022 sebanyak 244 kasus.
Indeks Risiko Bencana di Jatim pun tercatat terus eksis menurun pada setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 tahun ini. Untuk 2023 berada pada angka 101,65, turun sebesar 7,04 poin dari 2022 yakni sebesar 108,69.
"Pencegahan dan penanganan bencana, tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Dalam hal ini, pentahelix adalah jawaban. Tinggal disesuaikan jurus pentahelix prabencana, tanggap darurat dan pascabencana. Sebab karakter masalahnya berbeda-beda dan juga memperhatikan aspek lokal," urai Adhy.
"Ini akan semakin mudah, ketika ada managemen yang baik. Ada Chief of Commander yang bertangggungjawab dan memonitoring ketika ada bencana," imbuhnya.
Ia mengatakan, strategi pentahelix masih terus diterapkan dengan terus bersinergi dan kolaborasi bersama media massa khususnya berkaitan dengan penanganan darurat bencana. Ia pun mengapresiasi langkah yang telah dilakukan BPBD Jatim.