SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA mengaku akan merumuskan langkah-langkah spiritual untuk mengusir virus corona yang kini mencekam bangsa Indonesia. “Nanti malam akan saya susun. Besok sore insyaallah sudah selesai,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (24/3/2020) malam.
Bentuknya apa, kiai? “Saya akan buat edaran agar dibaca oleh masyarakat, terutama umat Islam. Misalnya kita harus banyak baca istighfar, membaca qunut nazilah, dan membaca laa haw laa walaa quwwata illa billah sebanyak-banyaknya,” kata Kiai Asep yang memiliki 9.000 santri.
BACA JUGA:
- Lantik PW IKA Unair Kepri, Khofifah Sampaikan 3 Hal Penting untuk Alumni
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Hari Keluarga Internasional, Khofifah Kutip Al-Quran dan Mahatma Gandhi: Al Ummu Madrasatul Ula
- Diskusi Kebangsaan di Jakarta, Khofifah Bahas Percepatan Indonesia Emas
Ia mengaku melihat langsung bagaimana kondisi masyarakat saat ini. “Mereka sangat gelisah,” kata kiai miliarder yang dikenal dermawan itu.
Karena itu ia minta masyarakat banyak membaca laa hawla walaa quwwata illaa billah untuk mengusir virus corona atau covid-19. “Baca sebanyak-banyaknya. Insyaallah bisa mengusir virus corona, “ kata Kiai Asep yang putra salah satu pendiri NU KH Abdul Chalim Luwimunding itu.
“Kenapa harus baca laa hawla kerena kalimat ini sesuai dengan kententuan hadits,” kata kiai yang baru mendapat gelar guru besar dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Surabaya yang pengukuhannya dihadiri Presiden RI Joko Widodo itu.
Menurut dia, laa hawla walaa quwwata illaa billah itu berarti tiada daya dan kekuatan bagi manusia kecuali atas pertolongan Allah SWT. “Dengan merasa tidak punya daya dan kekuatan itu, Allah senang karena memang hanya Allah yang punya daya dan kekuatan. Jika Allah sudah senang, jika Allah mencintai kita, maka Allah akan memberikan apa saja yang kita inginkan. Allah akan menolong kita (untuk mengusir virus corona),” kata ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Karena itu ia minta masyarakat jangan berhenti membaca laa hawla walaa quwwata illaa billah. “Pokoknya sebanyak-banyak dan dimana saja,” katanya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus kerjas keras untuk mengantisipasi dan membendung serangan virus sangat ganas itu. Pemprov Jawa Timur juga terus mengupdate perkembangan jumlah pasien yang terinfeksi covid-19. Jumlah pasien yang positif terjangkit virus corona di Jawa Timur 51 orang. Namun ada lima pasien diinformasikan sembuh.
Pada Senin (23/3/2020) kemarin, Khofifah mengumumkan, terjadi lonjakan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) yaitu 1.405 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 125 orang.
Klik Berita Selanjutnya