Landmark Garling Mungil Telan Dana CSR Rp 800 Juta Lebih

Landmark Garling Mungil Telan Dana CSR Rp 800 Juta Lebih Maket Garling di pulau jalan perempatan Jl.Pahlawan, Gresik. foto: ist.

Sebelumnya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan General Manager PJB Gresik Ompang Rezki Hasibuan menandatangani kesepahaman bersama untuk memulai pembangunan Landmark Garling pada 12 Agustus 2019.

Bupati didampingi Wabup Moh. Qosim serta dan beberapa Kepala OPD dan Asisten di lingkup . Sedangkan dari GM PJB didampingi oleh Manajer Keuangan dan Administrasi Eko Setyawan, Manajer Enginering dan QA Lalu Bramantias, serta Manajer Logistik Andik Eko Setyanto.

Pada kesempatan itu, bupati mengatakan bahwa Landmark Garling dibangun sebagai upaya untuk mengembalikan yang pernah ada di Gresik zaman dahulu.

"Dulu Garling itu berdiri di pertigaan Jalan Raden Santri, HOS Cokroaminoto, dan Jalan Basuki Rahmat (tepat di depan kantor PLN), Gresik. Harapan saya, agar suara sirene ini setidaknya bisa didengar di dua kecamatan yaitu Gresik dan Kebomas," katanya.

Sementara Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Edy Santoso menilai, pembiayaan pembangunan Landmark Garling dan sejumlah landmark lain terlalu fantastis. "Biaya-biayanya menurut saya sangat mahal, dan terlalu fantastis, tak sesuai realita di lapangan," katanya.

Untuk itu, Edy mengaku sangat setuju dengan desakan sejumlah elemen masyarakat kalau pembiayaan sejumlah landarmark itu diaudit. "Memang harus diaudit itu, biar bisa diketahui ada markup, penyimpangan anggaran atau tidak," pungkas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Gresik ini. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO