Oknum Ustadz Eks HTI Cabuli Santrinya yang Masih SD

Oknum Ustadz Eks HTI Cabuli Santrinya yang Masih SD Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono saat menunjukan pelaku Mohammad Nukan dalam jumpa pers di Mapolres Kediri. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

Sementara itu di tempat berbeda, Ketua MWC NU Kecamatan Plemahan KH. Rois memberikan klarifiasi kepada wartawan untuk meluruskan berita yang menyebut bahwa pondok yang diasuh tersangka Mohammad Nukan adalah Pondok NU. Menurut Mbah Yai Rois, sapaan KH. Rosi, pondok yang diasuh MN itu bukanlah pondok NU.

"MN itu orang pendatang, katanya dari Sidoarjo. Ketika pertama kali datang dan membangun pondok, sebelum HTI dibubarkan, dia minta izin kepada saya, kalau pondoknya akan dijadikan markas HTI di Kabupaten Kediri. Tapi dengan tegas saya tolak. Sehingga MN membatalkan niatnya untuk menggunakan Ponpesnya sebagai markas HTI," terang Mbah Yai Rois didampingi Muhamad Rofik, pengurus MWC NU Plemahan di RM Kebun Bibit Plemahan.

(Ketua Forum Masyarakat dan Santri (Formasi) Kabupaten Kediri, Gus Basori Alwi didampingi Muhamad Rofik, Pengurus MWC NU Plemahan)

Sedangkan Ketua Forum Masyarakat dan Santri (Formasi) Kabupaten Kediri, KH Basori Alwi membenarkan bahwa Mohammad Nukan adalah eks HTI dan sejak awal datang sudah tidak disukai tetangganya. Dia ingin menghilangkan jejaknya sebagai eks HTI, sehingga sering bergaul dengan orang NU dan Ansor, khususnya di Plemahan.

"Dengan kejadian memalukan seperti ini, saya minta agar pondok itu ditutup saja," tandas Gus Basori yang juga pengasuh Ponpes Roudhotul Ibaad Plemahan, Kabupaten Kediri itu. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO