Antisipasi Banjir ala Surabaya

Antisipasi Banjir ala Surabaya Hingga saat ini sudah ada 72 bozem dengan luas 1.446.925 meter persegi. Tampak bozem yang ada di Wonorejo.

Salah satu antisipasi banjir yang nampak hingga saat ini adalah pembangunan saluran air, termasuk pembangunan box culvert di hampir seluruh wilayah Kota Surabaya. Tak heran, jika sampai saat ini saluran baru ini sudah mencapai 293,87 kilometer. Saluran air ini terus disambungkan hingga hilirnya ke laut. “Sampai saat ini kami terus mengerjakan proyek box culvert di berbagai titik yang belum selesai,” kata Erna.

Selain itu, pengerukan sungai dan saluran terus dilakukan, hingga saat ini hasil pengerukan itu mencapai 2.865.002 meter kubik. Sedangkan lumpur hasil pengerukan itu dimanfaatkan untuk membangun lapangan, taman, makam, boezem, sekolah, rusun, pasar, dan berbagai fasilitas pemerintahan lainnya. “Setelah kami hitung, ternyata ini dapat menghemat APBD sebesar Rp 13-75 miliarper tahun,” ujarnya.

(Rumah Pompa Morokrembangan)

Antisipasi lainnya, terus memperbanyak rumah pompa dan menambah kapasitas pompa airnya. Hingga saat ini, di Surabaya sudah ada 59 rumah pompa yang tersebar di berbagai lokasi di Kota Surabaya. Setiap rumah pompa itu memiliki beberapa pompa air dengan dengan kapasitas yang bermacam-macam. Khusus pompa banjir berkapasitas 1-5 meter kubik per detik sudah ada 204 unit, sedangkan pompa Sludge berkapasitas 0,25 meter kubik perdetik ada 66 unit.

“Kami juga terus menambah Bozem atau waduk. Hingga saat ini sudah ada 72 bozem dengan luas 1.446.925 meter persegi dan volume 6.008.139 meter kubik. Kami juga revitalisasi brandgang dengan pengerukan, rehabilitasi, dan pelarangan membangun gedung di atasnya,” imbuhnya.

Sedangkan untuk mencegah banjir rob yang diakibatkan oleh air laut yang pasang, membangun Tanggul Kali Lamong yang panjangnya 8 kilometer lebih. Selain itu, pintu air yang berbatasan dengan laut juga ditinggikan dan diperbaiki, sehingga dipastikan ketika air laut pasang, tidak masuk ke daratan.

“Kami juga memperbanyak Ruang Terbuka Hijau dan pohon-pohon di semua wilayah Surabaya untuk menyerap air lebih banyak. Hingga saat ini jumlah total luasan RTH di Surabaya 7.290,53 hektar atau sama dengan 21,79 persen dari luas wilayah Kota Surabaya,” kata Erna.

Ia memastikan bahwa berbagai upaya itu tidak cukup sampai di situ. Namun, ke depan masih akan terus menambah saluran air dan menyelesaikan beberapa proyek box culvert yang belum selesai. Selain itu, ruang terbuka hijau akan terus ditambahkan dan pengerukan saluran dan sungai akan terus menjadi aktivitas rutin ke depannya.

“Rencananya kami akan menambah pompa air di 18 titik di Kota Surabaya dan berencana menambah kapasitas pompanya, sehingga proses ini akan terus berlanjut hingga akhirnya Kota Surabaya terbebas dari banjir,” pungkasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO