SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono mengungkapkan pelemahan ekonomi dan persaingan bisnis semen, berdampak pada penjual semen di pasar domestik.
Namun demikian, kata Sigit, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (Perseroan) terus mengoptimalkan pasar regional. Tercatat periode Januari - Oktober 2019, Semen Indonesia berhasil melakukan penjualan ekspor sebesar 3,38 juta ton.
BACA JUGA:
- INKA Group Kembali Ekspor 105 Unit CFT Wagon dan 11 Trainset Generasi Terbaru ke New Zealand
- Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar
- SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
- InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024
"Seluruh pengelolaan pasar eskpor dilakukan melalui PT Semen Indonesia Internasional. Mereka ini yang mengurus tentang buyers, lokasi pengiriman, dikirim dari pabrik mana, pakai angkutan apa," ujarnya di Hotel Ibis Semarang, Sabtu (30/11).
Menurut Sigit, saat ini Semen Indonesia tengah merampungkan integrasi seluruh fasilitas produksi dan distribusi pasca akuisi PT Solusi Bangun Indoensia, Tbk (SBI). Salah satunya adalah, Semen Indonesia sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara. Seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste.
"Pada tahun 2019 ini, Semen Indonesia berhasil memperluas jaringan ekspor di kawasan Asia Timur, salah satunya China yang sedang mengalami kekurangan produksi semen," terang Sigit.
Saat ini, lanjut Sigit, Semen Indonesia telah mengoptimalkan seluruh fasilitas distribusi baik utilisasi maupun kapasitasnya untuk mendukung pengiriman produk ke kawasan regional.