NGAWI, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Aksara Internasional 2019 di wilayah Jawa Timur dipusatkan di Kabupaten Ngawi, tepatnya di Alun-alun Merdeka.
Acara yang digelar selama dua hari mulai hari Rabu (6/11) hingga Kamis (7/11) digelar secara meriah dan dibuka secara resmi oleh Asisten I Pemprov Jatim Himawan Estu Bagio yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
BACA JUGA:
- Warisan Dokumenter P3GI Masuk MOWCAP UNESCO, Pj Gubernur Adhy: Dedikasi Jatim Bagi Bangsa Indonesia
- Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasilitas Umum Terdampak Gempa di Pulau Bawean
- Pj Gubernur Jatim Saksikan Penandatanganan Shareholder Agreement di Mataram
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Rakor Penanganan Darurat Bencana di Kota Batu
Dalam sambutannya, Himawan Estu Bagio menjelaskan bahwa pengentasan buta aksara harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai stakeholder, karena bukan hanya menjadi beban Dinas Pendidikan.
Kenyataannya, Kabupaten Ngawi yang menduduki peringkat ke-13 di Jatim ini berbanding terbalik dengan kabupaten tetangga (Madiun) yang merupakan peringkat terkecil dalam pemberantasan buta aksara.
"Kabupaten Madiun berhasil mencatatkan diri sebagai daerah dengan angka buta aksara terkecil se-Jatim," jelas Himawan.
Sedangkan angka buta huruf untuk wilayah Kabupaten Ngawi didominasi bukan usia pelajar, melainkan usia dewasa dan lanjut.
Kendati menduduki peringkat ke-13, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa Ngawi masih dalam tingkat yang aman dalam buta huruf.
"Ngawi masih dalam zona hijau buta aksara. Dalam waktu dekat relawan akan diterjunkan untuk pengentasan buta aksara dengan tehnik pembelajaran berjenjang," terang Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
Dengan digelarnya agenda peringatan hari aksara internasional di Kabupaten Ngawi dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan pemberantasan buta huruf. Hal tersebut dengan akan dilibatkannya para relawan untuk terjun dalam pemberantasan buta huruf. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News