BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pergelaran pentas seni Sandur Budaya Lokal Bangkalan Madura yang dilaksanakan oleh Bawaslu, mulai pukul 21.00 WIB di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (06/11) banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat Bangkalan.
Mereka merespons kurang baik atas pelaksanaan pentas Sandur. Sejumlah masyarakat tidak mempermasalahkan Seni Sandurnya, tapi karena pelaksanaannya memakai uang negara, yakni APBN. Padahal, masih banyak kebutuhan masyarakat yang urgent sekali, seperti kekurangan air bersih yang melanda Kota Salak ini.
BACA JUGA:
- Tak Terima Didakwa Pembunuhan Berencana, Kuasa Hukum Kasus Carok di Bangkalan Ajukan Eksepsi
- Dua Pria Bangkalan Curi Motor di Parkiran Puskesmas, Hasilnya Buat Beli Narkoba
- Buaya Muara 3 Meter Nyangkut ke Jaring Nelayan di Bangkalan
- 2 Maling di Bangkalan Kepergok akan Gondol Motor Warga, Satu Bonyok Dihajar Massa, Sisanya Kabur
Menurut salah satu penonton pentas Sandur, seharusnya Bawaslu lebih perhatian kepada anak yatim, panti asuhan, atau kegiatan lain yang lebih menyentuh ke masyarakat langsung. "Apalagi masyarakat Bangkalan di pelosok kekurangan air, krisis air bersih," kata Agus asal Mlajah.
Sementara Ketua Bawaslu Bangkalan Ahmad Mustain menjelaskan, pelaksanaan pentas Sandur sebagai rasa syukur Bawaslu terhadap pelaksanaan Pilkada, Pileg, dan Pilres dapat berjalan dengan aman, damai, dan kondusif.
"Selain itu sebagai sarana rekonsiliasi antara yang menang dan kalah. Selain melestarikan budaya seni Sandur lokal Bangkalan Madura, agar seni Sandur tidak punah," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa seni sandur itu bukan hura-hura. Seni Sandur bisa menyatukan masyarakat, jika mau belajar bagaimana tata krama, andab asor (kesopanan), dan mempersatukan orang, rampak naung.
Klik Berita Selanjutnya