Tanya-Jawab Islam: Percaya terhadap Hitungan Primbon

Tanya-Jawab Islam: Percaya terhadap Hitungan Primbon DR KH Imam Ghazali MA

Maka dari itu, dalam melangkah ke jenjang pernikahan harus meyakini bahwa pernikahan ini akan banyak mendatangkan kebaikan bukan sebaliknya. Keyakinan ini akan banyak membantu terwujudnya keluarga yang penuh dengan kebahagian.

Dan di dalam Islam, saat hendak menikah tidak pernah ada anjuran untuk menghitung weton dulu, tapi Islam malah memberikan anjuran untuk berdoa yang baik-baik, artinya optimis dengan kebaikan. Allah berfirman:

“Ya Allah berikanlah aku anugerah istri dan keturunan kami sebagai penggembira hati, serta jadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”. (Qr. al-Furqon:74)

Dan umumnya wanita dinikahi itu juga bukan karena weton atau tanggal lahirnya, tapi karena empat hal, walupun akhirnya Islam menganjurkan memilih agamanya. Abu Hurairah melaporkan sebuah hadis bahwa Rasul bersabda:

“Wanita itu dinikahi karena 4 hal; hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya, dan pilihlah agamanya, niscaya ringan bebanmu.”. (Hr. Bukhari)

Memang sebagian ada para Ustadz dan Kyai masih menggunakan hitungan primbon itu. Kalau ini diyakini kepastiannya maka itu tetap tidak diperbolehkan di dalam agama. Tapi kalau hanya digunakan sebagai bahan pertimbangan saja masih diperbolehkan. Sebagian mereka melihat dari sisi psikologi dan kebiasaannya (pengalaman), seperti anak lahir hari dan tanggal sekian biasanya tidak cocok dengan anak yang lahir pada hari dan tanggal tertentu. Kalau hanya pertimbangan saja boleh, bukan menjadi keyakinan yang pasti benar. Artinya tawakkal kepada Allah masih dikedepankan.

Tapi yakinlah bahwa Ibu akan menikah ini adalah mengikuti sunnah Rasul SAW, insya Allah akan ditemukan banyak kebaikan di dalamnya, selama Ibu meyakini kebaikan itu dan menghilangkan keraguan-keraguan yang lain.

Adapun masalah kepercayaan calon atas hitungan primbon, Ibu jelaskan sedikit demi sedikit agar dapat memahami dengan benar. Kalau masih kesulitan, Ibu dapat meminta bantuan kepada ustadz atau kyai atau orang yang dianggap tokoh oleh si calon Ibu agar bisa menjelaskan permasalahan hitungan ini menurut pandangan yang benar di dalam Islam. Semoga dengan bantuan mereka akan memberikan kelancaran dalam melangsungkan niat baik Ibu untuk menikah. Wallahua’lam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO