Penambang Tradisional di Senori Kembali Demo PT GCI, Alat Tambangnya Disita

Penambang Tradisional di Senori Kembali Demo PT GCI, Alat Tambangnya Disita Perwakilan para penambang lokal saat menyanggong pihak PT GCI di teras ruang Rest Room Distrik 1 Kawengan Banyu Urip. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Penambang lokal atau tradisional sumur tua (minyak) di Kecamatan Senori kembali mendatangi PT GCI (Geo Cepu Indonesia) yang berkantor di Distrik 1 Kawengan Banyu Urip, Kamis (10/11).

Mereka beramai-ramai meluruk kantor PT GCI karena belum mendapat kejelasan terkait perampasan dan penertiban alat tripot milik penambang yang digunakan untuk kegiatan operasi di sumur tua KWK 57.

Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, aksi dilakukan puluhan penambang minyak sejak pagi. Namun hingga siang tadi pukul 12.00 WIB, para penambang masih menunggu di teras ruang Rest Room Distrik 1 Kawengan Banyu Urip. Sebab, pihak manajemen PT GCI tak kunjung menemui mereka. Para perwakilan aksi hanya ditemui pihak keamanan dari tim gabungan Polda jatim.

"Kita menunggu pihak PT GCI untuk menjelaskan dan mengembalikan alat tripot yang disita kemarin, agar pihak perusahaan mengembalikan alat di tempat semula," ucap Masyudi, salah satu perwakilan penambang lokal yang berada di dalam ruang Rest Room Distrik 1 Kawengan.

Ia menjelaskan, sebelumnya para penambang tradisional yang mengelola sumur tua di KW 57 kawengan mendirikan tripot. Tetapi, pihak PT. GCI secara sepihak merobohkan dan menertibkan alat tersebut.

"Kedatangan kami ke sini hanya untuk minta alat kami yang disita. Karena alat tripot merupakan hasil iuran dari individu penambang lokal, di mana sebagai sarana alat penambangan sumur tua yang selama ini digunakan dan dioperasikan di wilayah sumur tua lapangan Kawengan sumur KW 57 Desa Banyuurip," bebernya.

"Pertemuan tadi belum ada titik temu, pihak PT GCI melalui keamanaan telah menjanjikan akan bertemu dengan para penambang lokal, mencari solusi soal penertiban," tambahnya.

Sementara pihak PAM Omvit distrik 1 Kawengan enggan menjelaskan secara detail terkait peristiwa ini. Pihak PAM Ovit menilai penertiban terhadap penambang tradisional sudah dilakukan secara prosedural. (ahm/wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO