Terobosan Gus Solah, Bangun Karakter Santri Lewat Latihan Militer di Diklat Kader Pesantren

Terobosan Gus Solah, Bangun Karakter Santri Lewat Latihan Militer di Diklat Kader Pesantren

Agar latihan kader pesantren di Tebuireng ini efektif dan aplikatif, maka sistemnya dibuat perpaduan antara teori dan praktik. ”Dua bulan di ruang kelas. Satu bulan lagi magang di berbagai pesantren. Seperti di pesantren Sidogiri Pasuruan, Gontor Ponorogo, Ploso Kediri dan sebagainya,” ceritanya.

Lalu yang satu bulan lagi secara khusus membahas hasil magang, fokus pada pembinaan karakter.

Gus Solah mengungkapkan bahwa diklat kader pesantren tersebut sudah berjalan efektif sejak Februari-Mei 2016.”Pagi ini sampai Desember angkatan ke-2,” tutur mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesa (PMII) itu.

Biaya untuk diklat kader pesantren ini cukup besar. ”Satu angkatan biayanya sekitar Rp 175 juta,” tutur mantan ketua PBNU dua periode itu. Tentu ini ditanggung pesanren Tebuireng.

Siapa pesertanya? ”Mahasiswa semester 8 sampai 9 dari Ma’had Aly dan Unhasy atau yang baru tamat,” tutur Gus Solah. Unhasy adalah Universitas Hasyim Asy’ari di bawah naungan Tebuireng.

Sedang Ma’had Aly adalah lembaga pendidikan tinggi di pesantren Tebuireng yang materi pelajarannya khusus ilmu agama tingkat tinggi. Ma’had Aly ini khusus mencetak kiai atau intelektual muslim dengan penguasaan kitab-kitab kuning secara mumpuni. (ma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO