Gus Solah: Unhasy akan Kembangkan Kajian Pemikiran Kiai Hasyim Asy’ari

Gus Solah: Unhasy akan Kembangkan Kajian Pemikiran Kiai Hasyim Asy’ari Suasana seminar di Unhasy Tebuireng Jombang Jawa Timur. foto: bangsaonline.com

Sementara Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi mencatat ada empat warisan besar KHM Hasyim Asy'ari yang perlu dikembangkan secara kontekstual dalam menjawab tantangan globalisasi. Yaitu, kewirausahaan dan kemandirian ekonomi, semangat nasionalisme, pendidikan berorientasi pada ilmu terapan dan tradisi penulisan ilmiah.

Sejarah mencatat, di tengah kesibukan Mbah Hasyim membimbing santri dan berdakwah, beliau tetap melakukan aktivitas ekonomi. "Bahkan, salah satu pilar NU adalah terbentuknya Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Kaum Saudagar)," tegas alumni Pondok Pesantren Tremas Pacitan ini.

"Soal pendidikan, kita bisa lihat, misalnya, putra KHA Wahid Hasyim hanya Gus Dur yang sepertinya disiapkan jadi kiai. Dua adik beliau mengambil studi ilmu terapan. Gus Solah studi arsitektur dan Gus Umar belajar kedokteran," ungkapnya.

Dua warisan Mbah Hasyim lainnya terkait semangat nasionalisme dan budaya menulis juga sudah banyak dikaji dan diteliti. "Karena itu, Unhasy harus mengembangkan program academic writing agar dapat bersaing di kancah global," tutur pendiri Pesantren Nawesea Yogyakarta ini.

Dalam kesempatan tersebut, Yudian juga membantah tudingan bahwa tasawuf dan tarekat menjadi penyebab kemunduran umat Islam. "Justru, karena pengaruh tasawuf dan tarekat, penduduk nusantara yang semula mayoritas beragama Hindu berubah menjadi kawasan dengan penduduk muslim terbesar di dunia," tandasnya.

Menurut peraih gelar dari beberapa universitas ternama di Amerika Serikat ini, kemunduran umat Islam lebih disebabkan konflik internal dan ketertinggalan mereka dalam ilmu terapan. "Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah di Turki itu lebih disebabkan teknologi militer mereka sudah tertinggal jauh. Karena meninggalkan ilmu terapan, kita juga sudah cukup lama tergilas revolusi industri.

Dalam seminar yang dimoderatori Dr Soviyullah Muzammil (dosen UIN Yogyakarta) itu juga tampil sebagai pembicara Dr Miftahur Rohim, wakil rektor Unhasy. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO