Tanya-Jawab Islam: Masuk Islam tapi Syahadatnya Sembunyi-sembunyi dan Malas Shalat

Tanya-Jawab Islam: Masuk Islam tapi Syahadatnya Sembunyi-sembunyi dan Malas Shalat Dr. KH Imam Ghazali Said.

Ibnu Abbas melaporkan sebuah hadis yang di antara isinya adalah :

وإذا استعنت فاستعن بالله

“Apabila kalian mohon pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah”. (Hr. Turmudzi:2516)

Sebab jika yang bersangkutan minta tolong kepada selain Allah, ditakutkan jatuh kepada perbuatan syirik (menyekutukan Allah.

Adapun karomah, yaitu kehebatan atau keajaiban yang terjadi pada orang saleh itu adalah sebuah pertolongan dari Allah. Sebab karomah tidak dapat diulang dan direncanakan, bahkan yang bersangkutan terkadang tidak merasa hebat dan tidak mengerti. Maka, agar menjaga iman kita tetap baik hanya kepada Allah, seharusnya meninggalkan hal-hal yang berbau kanoragan yang punya rewang-rewang jin itu.

Kemudian hukum salat lima waktu di dalam Islam adalah wajib. Maka barang siapa yang tidak meyakini atas wajibnya salat lima waktu, maka dihukumi dengan kafir. Namun apabila yang bersangkutan masih meyakini atas kewajiban salat lima waktu itu tapi masih jarang dan malas mengerjakan salat maka yang bersangkutan masih dikatakan muslim ‘ashi (orang Islam yang berbuat maksiat). Jadi, jika meninggalkan salat itu atas dasar malas maka hukumnya adalah mukmin yang berdosa.

Dan mukmin yang berdosa ini juga dapat langsung masuk ke dalam surga jika sebelum dia menemui kematiannya sudah bertaubat dan mengqodo’ semua shalat yang pernah ditinggalkannya. Sebab orang yang bertaubat dari sebuah dosa itu seperti tidak berdosa sama sekali dan Allah akan memasukkan langsung ke dalam Surganya.

Adapun bagi mereka yang meninggal belum sempat bertaubat, bisa jadi Allah mengampuninya karena rahmat Allah dan bisa jadi disiksa dulu di dalam neraka atas perbuatan maksiatnya dalam meninggalkan salat kemudian dimasukkan ke dalam syurga, sebab dia masih meyakini kewajiban salat hanya saja masih malas. Maka dari itu, kita semua seharusnya mengharap rahmat Allah semoga diberikan nikmat taubat dan diampuni atas segala kesalahan.

Bersedekah mempunyai yang sangat luhur, selain nilai kepedulian kepada sesama dan juga atas dasar perintah dari Allah swt untuk saling membantu atas sesama. Esensi dari bersedekah adalah memberikan bantuan dan perhatian kepada hamba-hamba Allah yang kurang mampu, terutama yang dalam kesulitan ekonomi.

Abu Hurairah melaporkan sebuah hadis yang berbunyi :

وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَة

“Barang siapa yang mempermudah atas orang yang susah (harta), Allah akan mempermudah masalah dunia dan akhiratnya”. (Hr. Abu Daud:4948)

Maka, semoga dengan bersedekah untuk membantu faqir miskin, Allah akan mempermudah urusan dunia dan akhirat, di antaranya yang terpenting adalah meninggal dalam keadaan beriman dan khusnul khotimah. Nah, niat-niat seperti ini diperbolehkan di dalam Agama Islam. Wallahu A’lam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO