TUBAN, BANGSAONLINE.com - Para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Tuban menggelar aksi bagi-bagi selebaran di kawasan Bundaran Patung Letda Sujipto Tuban, Sabtu (14/5). Mereka melakukan itu demi memperbaiki citra, paska kisruh terkait pernyataan Saut Situmorang yang dianggap menyudutkan HMI karena menganggap alumni HMI adalah koruptor.
“Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal LK 1. Tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat,” cetus Saut yang alumni Universitas Padjajaran Bandung waktu itu.
BACA JUGA:
- Protes SKTM tak Bisa Digunakan untuk Berobat, Puluhan Mahasiswa PMII Demo Pemkab Tuban
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
- Permudah Pelayanan, Universitas Terbuka Buka Kantor Salut di Tuban
- Gelar Aksi Sosial, Mahasiswa Nganjuk Kolaborasi Bagikan Sembako dan Nasi Gratis ke Masyarakat
Selebaran yang diberikan pada pengguna jalan tersebut berisikan penjelasan tentang organisasi HMI, serta penjelasan terkait LK-1.
Selain memberikan selayang pandang, pada selebaran itu kader HMI Tuban memamerkan beberapa tokoh HMI tingkat nasional yang telah berkontribusi bagi umat dan bangsa. Di antaranya, Jusuf Kalla sebagai wakil Presiden, Abdullah Mehamahua Penasehat KPK, Mahfud MD sebagai mantan Ketua MK, Husni Kamil Malik Katua KPU Pusat, Zulkifli Hasan sebagai ketua MPR RI, Irman Gusman Ketua DPD RI, Yuddy Chrisnandi sebagai Menpan RB dan Anis Baswedan sebagai Menteri Pendidikan.
"Beliau itu orang hebat, Jadi sangat keliru ketika apa yang dikatakan pak Saut Situmorang bahwa lulusan HMI itu menjadi koruptor, itu salah besar," jelas Koordinator Aksi, Ahmad Fatoni.
Ia menjelaskan, dari kegiatan bagi-bagi selebaran ini, pihaknya ingin menunjukkan pada masyarakat, bahwa citra HMI tidak seburuk yang dikatakan oleh Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang saat acara talk show di stasiun TV swasta beberapa waktu lalu.
"Aksi kami ini ingin menunjukkan pada masyarakat, bahwa kami tidak seburuk apa yang dikatakan Saut Situmorang," kata Fatoni. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News