PBNU Vakum, Tanpa Pemimpin, Ketua PWNU Jateng: Kami Lakukan Gugatan Hukum

PBNU Vakum, Tanpa Pemimpin, Ketua PWNU Jateng: Kami Lakukan Gugatan Hukum TINGGALKAN SAMPAH - Puluhan anggota Paskibraka dari beberapa sekolah memunguti sampah yang berserakan di hampir semua sudut alun-alun usai Muktamar ke-33 NU Jombang. (foto: dtc)

"Melihat berbagai manipulasi nyata dan kasat mata itu di muktamar ini, kami akan melakukan gugatan hukum," kata Kiai Abu Hafsin di Jombang, Kamis (6/8/2015). (Baca juga: Peserta Muktamar Gugat PBNU Demisioner Gelar Muktamar Ulang)

"Kami jelas kecewa dengan proses muktamar ini, karena jelas-jelas mempersulit kami dari awal. Juga banyak manipulasi nyata di dalam," ujarnya.

Luapan kekecewaan muktamirin ini memuncak setelah sidang pleno ahlul halli wal aqdi (AHWA) berubah menjadi sekadar pengumuman anggota AHWA dengan orang-orang yang sudah ditentukan.

Nama-nama anggota AHWA yang diumumkan itu hanya berasal dari usulan sebagian kecil pengurus wilayah dan cabang. Mereka dipaksa mengisi blangko isian anggota AHWA pada saat regristrasi.

Panitia dianggap tidak mengakomodir usulan PWNU dan PCNU yang akan mengusulkan 9 nama calon anggota AHWA di sidang rois syuriah itu. "Ini jelas-jelas kedzaliman, karena hak PWNU dan PCNU dikebiri dan tidak dihargai," kata Rais Syuriah PWNU Papua Barat KH Ahmadi.

"Padahal waktu itu, para rais syuriah sudah diverifikasi untuk masuk ruang sidang pemilihan. Sudah hampir 2 jam menunggu, tiba-tiba kok dibatalkan pemilihan, dan langsung diumumkan anggota AHWA tanpa pemilihan oleh para rais tanpa alasan yang jelas," tambah Dr KH Jamaludin Maryajang, Rais Syuriah PWNU Sulteng. (Baca juga: " style="background-color: initial;">PWNU-PWNU Ungkap Peserta Bayangan saat Muktamar NU)

Selain proses pemilihan AHWA, sejumlah muktamirin juga merasakan ada banyak manipulasi serta kejanggalan-kejanggalan di Muktamar NU di Jombang. "Kami juga tidak mengakui produk muktamar, termasuk kepengurusan PBNU yang dihasilkan tidak sah," tandasnya.

Sementara Ir KH Salahudin Wahid (Gus Solah) menegaskan bahwa PWNU dan PCNU serta dirinya cuma ingin menegakkan aturan organisasi. "Kami tidak ingin NU pecah, kami hanya ingin NU menjalankan organisasi dengan arif dan bijaksana," kata Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, itu kemarin malam.

Seperti diberitakan, Muktamar ini dinilai sebagai Muktamar paling buruk dalam sejarah NU. Panitia selain dinilai banyak mempersulit peserta juga banyak manipulasi dan permainan uang. Salah satu yang mendasar adalah ditiadakannya tanggapan atau pandangan umum terhadap kinerja PBNU selama lima tahun. (Baca juga: "Muktamar Jombang, Muktamar Terburuk Sepanjang Sejarah")

Padahal pandangan umum adalah suatu koreksi dan kontrol yang diwajibkan AD/ART. ”Dalam LPj-nya Said Aqil menyebut ancaman paham Wahabi, tapi sama sekali tak menyebut Syiah sebagai ancaman Aswaja,” kata Dr KH Cholil Nafis, wakil Ketua Lajnah Bahtsul Masail (LBM) PBNU yang sudah demisioner. (Baca juga: 27 PWNU Tolak LPj, Anggap Sidang Pleno Direkayasa)

Kiai Cholil Nafis adalah tokoh NU yang menemukan dan mengungkap kerjasama dokumen MOU Said Aqil Siroj dengan Universitas Al Muthafa Al Alamiyah Qom Iran. Qom adalah pusat pendidikan dan peradaban Syiah terbesar se-dunia. (Baca juga: KH. Cholil Nafis Ungkap Kerjasama Pimpinan NU dengan Universitas di Kota Pusat Syiah Terbesar di Dunia) (tim)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO