Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar

Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald Maskot McDonalds. Foto: wikipedia

telah membangun sekitar 160 permukiman yang menampung sekitar 700.000 orang Yahudi sejak menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur – tanah yang diinginkan Palestina sebagai bagian dari negara masa depan – dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Mayoritas komunitas internasional menganggap pemukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional, meskipun membantahnya.

Omri Padan adalah salah satu pendiri kelompok bernama Peace Now, yang menentang semua permukiman dan memandangnya sebagai hambatan bagi perdamaian.

Peace Now mengatakan Omri Padan kini tidak lagi menjadi anggota kelompok yang didirikan pada tahun 1978 itu.

Seorang pemimpin Dewan Yesha, organisasi yang memayungi para pemukim, mengatakan pada saat itu bahwa McDonald's telah berubah menjadi perusahaan yang memiliki "agenda politik anti-".

Keputusan Alonyal muncul kembali pada 2019 ketika McDonald's memenangkan tender untuk mengelola restoran dan kedai hot dog di Bandara Ben-Gurion, .

Sebagai respons, beberapa surat protes dikirim para pemimpin pemukiman di Tepi Barat yang meminta kementerian keuangan dan transportasi, serta otoritas bandara , untuk memblokir tindakan tersebut. Protes juga diadakan di luar restoran cepat saji tersebut di Tel Aviv.

Gara-gara penjualannya merosot, McDonald's untuk mengambil alih kepemilikan cabangnya di telah membuat perusahaan pemegang waralaba (franchise) di , Alonyal, dan CEO-nya Omri Padan menjadi sorotan.

Pada Kamis 4 April 2024, tiba-tiba diumumkan bahwa Alonyal akan menjual kembali waralaba besar tersebut ke raksasa makanan AS. Namun isi dalam kesepakatan itu tidak diungkapkan oleh McDonald's.

Sejatinya, pemboikotan terhadap McDonald's bukan semata karena faktor saja. Di beberapa negara bahkan produk McDonald's dinyatakan tak halal. Di antaranya di Thailand. Majelis Syakhul Islam Thailand tak mengeluarkan sertifikasi halal untuk McDonald's. Majelis Syaikhul Islam adalah semacam Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Seperti dilaporkan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, umat Islam di Thailand diimbau untuk tidak mengonsumsi produk McDonald's karena Majelis Syaikhul Islam tak mengeluarkan sertifikasi halal untuk perusahaan makanan asal AS itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO