Menurutnya, dalam simulasi pengamanan ini sejalan dengan tugas TNI yang diperbantukan kepada Polri sesuai dengan undang-undang. Dalam simulasi pengamanan Pemilu 2024 ini, pihaknya melibatkan sekitar 1300 personil, termasuk dari TNI-Polri, satpol-pp, KPU dan Bawaslu serta masyarakat dari Kabupaten dan Kota Kediri.
Terkait dengan deklarasi pemilu damai, danrem menjelaskan, bahwa sebaiknya bukan hanya deklarasi saja tetapi pelaksanaan nanti berjalan dengan aman, damai, tertib dan lancar.
Sementara itu, Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Arif Setiawan, menegaskan, bahwa aparat keamanan termasuk TNI dipastikan akan bersikap netral dalam pemilu ini. Bila masyarakat mengetahui ada aparat TNI yang tidak netral, bisa melaporkan ke Bawaslu atau ke polisi militer.
"Kami akan terus memberi himbauan kepada semua anggota TNI termasuk yang di wilayah koramil-koramil untuk selalu menjaga netralitas dalam bentuk apapun, kita tidak mendukung calon atau pasangan calon untuk memihak salah satu calon. Itu komitmen kami," tegasnya.
Dandim Kediri juga menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya saat pemilu serentak digelar pada 14 Februari 2024 nanti.
"Pemilihan umum adalah pesta demokrasi sehingga untuk masyarakat yang mempunyai hak suara jangan sampai tidak digunakan apalagi menyatakan golput," harap dandim.
Hadir dalam acara simulasi tersebut anggota Forkopimda Kabupaten dan Kota Kediri, Pimpinan KPU Kabupaten dan Kota Kediri, Pimpinan Bawaslu Kabupaten dan Kota Kediri serta perwakilan partai politik peserta pemilu di Kabupaten dan Kota Kediri. (uji/git).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News