KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 3 personel Pandu Persada, yang merupakan bagian dari Perkumpulan Pemerhati Yatim dan Duafa Persada Jatim Indonesia mengikuti pelatihan cara mencangkok tanaman yang benar.
Selain itu, juga diajarkan cara membuat pupuk organik cair dengan sistem ember tumpuk di Basecamp Perkumpulan Rante Rau, Desa Wates, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Sabtu (6/5/2023).
BACA JUGA:
- Pj Wali Kota Kediri Nikmati Event BrantasTic Bersama Masyarakat
- Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
- Dua Napi Terorisme di Kediri Sujud Syukur Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat
Dalam agenda tersebut, Tim dari Aliansi Relawan Peduli Lingkungan (ARPL) yang diwakili oleh perkumpulan pecinta lingkungan Rante Rau, EPPI dan Baraka, mengajarkan cara mencangkok tanaman yang benar menggunakan cocopeat, yaitu spon yang berasal dari serat sabut kelapa yang dihancurkan atau dilembutkan.
Usai mengikuti pelatihan cara mencangkok tanaman, mereka lalu mendapat pelatihan cara membuat pupuk organik cair dengan sistem ember tumpuk. Tim Relawan dari Rante Rau, EPPI dan Baraka bergantian memaparkan materi yang telah disiapkan.
Nino Subekti, salah satu narasumber dari EPPI, menjelaskan, bahwa metode reaktor sakti ember tumpuk adalah sebuah metode atau sistem yang mampu menghancurkan sampah organik (buah-buahan, sisa daging dan sisa sampah dapur lainnya). Menurut dia, sistem itu mampu menghasilkan Lindi (pupuk organik cair) serta menghasilkan maggot sebagai nutrisi protein hewan ternak dan pupuk organik padat (kompos).
"Pupuk organik cair yang dihasilkan oleh sistem ember tumpuk ini, lalu dicampur dengan air dengan ukuran tertentu, selanjutnya disiramkan ke tanaman. Sedangkan maggot (larva) bisa untuk pakan ikan nila atau lele," tuturnya.
Klik Berita Selanjutnya