KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Meski sudah ada imbauan agar warga tidak beraktivitas di pinggir Sungai Brantas, namun banyak warga yang tetap mendekati bibir Sungai Brantas di Kota Kediri.
Puluhan warga nekat berdiri di pinggir Jembatan Brantas Lama hanya ingin melihat kondisi Sungai Brantas saat tradisi pladu dilakukan oleh Perum Jasa Tirta.
BACA JUGA:
- Peringati Hari Bumi dan Air Dunia, Berikut Aksi Nyata yang Dilakukan Pj Wali Kota Kediri Zanariah
- Dilaporkan Hilang Tiga Hari Lalu, Nenek di Blitar Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Brantas
- Ayo Daftar! Pj Wali Kota Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
Petugas gabungan dari Polres Kediri Kota, BPBD Kota Kediri, dan Satpol PP Kota Kediri, pun membubarkan kerumunan di atas Jembatan Brantas Lama tersebut, karena dinilai membahayakan.
Bahkan Kapolsek Mojoroto Kompol Muklason langsung turun mengimbau warga agar meninggalkan Jembatan Brantas dengan menggunakan megaphone.
"Bapak-Ibu, dan adik-adik silakan meninggalkan Jembatan Brantas ini, karena sangat berbahaya mengingat arus Sungai Brantas sudah mulai deras," kata Muklason, Senin (6/3/2023) sore.
Sementara Kepala BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh, mengatakan malam ini (Senin, 6/3/2023) pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di pinggir sungai.
"Air Sungai Brantas berdasarkan pengamatan kami memang ada peningkatan. Tapi puncaknya diperkirakan terjadi pada pukul 21.00 - 22.00 WIB malam ini," kata Indun.