JEMBER, BANGSAONLINE.com - Guru BK harus mampu memetakan kemampuan siswa dan mengarahkan untuk persebaran pilihan dalam menentukan program studi (prodi) saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Sehingga, satu pilihan jurusan atau prodi tidak terlalu terkonsentrasi dan memperketat persaingan.
Hal itu disampaikan Wakil Koordinator Humas Universitas Negeri Jember (Unej), Rokhmad Hidayanto, di depan perwakilan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Probolinggo dan Pasuruan, saat melakukan kunjungan ke Unej Kampus Kota Pasuruan, Kamis (9/2).
BACA JUGA:
- Dandim 0815 Mojokerto Silaturahim, Kiai Asep Tunjukkan Prestasi Santri Amanatul Ummah
- 280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
- Civitas Academica Unej Gelar Deklarasi demi Selamatkan Demokrasi di Indonesia
- Ensiklopedia dan Dongeng Bunga Sedap Malam: Eksplorasi Pendidikan di Desa Edu-Wisata Rembang
Menurut Rokhmad, pemetaan kemampuan siswa sejak dini dapat meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN. Sebab, ada jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) pada penerimaan mahasiswa baru yang segera dibuka pada 14-28 Februari 2023.
"Yang memilih program studi tersebut ribuan, sementara kuotanya terbatas. Maka, tentu saja banyak yang gagal diterima," ujarnya pada pertemuan tersebut.
Karena itu, ia menyarankan agar siswa mencoba memperluas pilihan program studi, dengan mulai melirik program studi lainnya yang juga tidak kalah keren.
"Apalagi, dengan skema merdeka belajar - kampus merdeka yang dikembangkan Ditjen Dikti Kemendikbudristek, maka memungkinkan mahasiswa mempelajari banyak ilmu di luar program studi yang ditekuni. Bahkan mendapatkan kesempatan mendapatkan pengalaman di luar kampus," tuturnya.