KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri akan memperluas nilai tambah komoditas kopi dengan merancang program dengan menggelar pertemuan dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian. Dalam agenda tersebut, pihak terkait juga membahas kemandirian bibit.
Upaya ini dilakukan karena tumbuh kembang kopi di Kabupaten Kediri dinilai melimpah. Tak hanya di Lereng Gunung Wilis, kopi di Kediri juga tumbuh di wilayah timur seperti Kepung, Puncu, dan Medowo.
BACA JUGA:
- Bantu Anak Vakum Sekolah yang Rawat Kedua Orang Tuanya, Bupati Kediri Terjunkan 4 Dinas Sekaligus
- Pj Wali Kota Kediri Nikmati Event BrantasTic Bersama Masyarakat
- Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengatakan bahwa kerja sama ini nantinya akan menyasar pada proses produksi hingga hilirisasi kopi, termasuk dengan adanya rencana penentuan merek kopi lokal untuk dipasarkan di bandara baru yang akan beroperasi di Bumi Panjalu.
“Kami segera mencoba diversifikasi produk dan industrialisasi. Dengan adanya bandara (baru) ini harus ada oleh-oleh yang ditunggu,“ kata Mas Dhito sapaan akrab bupati berkacamata itu, Kamis (2/1/2023).
Dari jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa di Kabupaten Kediri, 80 persennya merupakan petani. Sedangkan 30 persen hamparan lahan di wilayahnya adalah pertanian dan perkebunan.
Sehingga, menurut Mas Dhito, menjadi penting untuk menyiapkan berbagai potensi perkebunan di Bumi Panjalu untuk dijadikan oleh-oleh. Ia berharap dengan adanya pertemuan ini nantinya akan terwujud program-program yang telah dicanangkan.
“Semoga nantinya (setelah pertemuan) ini menghasilkan sesuatu yang betul-betul dirasakan secara konkrit oleh masyarakat,” tuturnya.
Klik Berita Selanjutnya