KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria menerima kunjungan kerja dari Ketua Umum GP Ansor Kota Mojokerto, Ahmad Syaifullah atau Gus Ipung dalam rangka Silaturahmi dan koordinasi jelang kegiatan Tribute to Riyanto di ruang kerja Kapolres, Selasa (13/12/2022).
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), di Mojokerto ada suatu kenangan dengan aksi kemanusiaan yang datang dari Pahlawan GP Ansor Kota Mojokerto di tahun 2000 yang telah membantu polisi menjaga dan mengamankan perayaan umat beragama di Indonesia.
BACA JUGA:
- SMPN 5 Kota Mojokerto Deklarasikan Gerakan Tolak Perundungan 'Roots Day'
- Berlangsung Meriah, Pj Gubernur Jatim Berangkatkan Peserta SOMA Nite Run di Kota Mojokerto
- Lepas Peserta Soma Nite Run, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Prestasi Kota Mojokerto
- Hari Bumi, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Berakhir di TPA
“Pada malam Natal tanggal 24 Desember tahun 2000, bersama empat sahabat Banser lainnya, Riyanto mendapatkan tugas PAM menjaga Gereja Eben Haezer di Mojokerto. Riyanto yang saat itu berusia 25 tahun, anak Pak Sukirman bukanlah polisi / tentara, ia adalah anggota Banser Mojokerto, dengan sepenuh hati jalani tugas PAM malam itu” cerita Gus Ipung.
Pada malam itu, perjalanan ibadah baru separuh perjalanan, Riyanto bersama teman-teman Banser lainnya, tetap siaga. Di tengah kegiatan Misa Natal yang serdang berlangsung, tiba-tiba ada info mengatakan, bahwa adanya bungkusan hitam yang mencurigakan di pintu Gereja.
“Riyanto dengan cepat memeriksa bungkusan tersebut, dan ternyata berisi kabel yang terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api. Saat itu, ia tahu itu adalah bom, ia bisa saja kabur menyelamatkan dirinya. Tapi, tidak, ia tidak kabur. Ia malah berteriak dengan lantang "Tiaraaaap," sambil lari mendekap bungkusan tersebut ia menjauh dari gereja.” Lanjutnya.