SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2022 diperingati di seluruh Indonesia. Di Surabaya, Panglima Santri Muhaimin Iskandar memimpin Apel Santri di Tugu Pahlawan yang dihadiri ribuan massa.
Pria dengan nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar itu mengatakan bahwa santri bukan alat politik, santri alat perjuangan. Karena itu, dalam peringatan hari santri di Tugu Pahlawan tidak ada satu pun atribut PKB, partai yang dipimpin Muhaimin.
BACA JUGA:
- Lima Pendaftar Bacakada di PKB Gresik Dapat Pembekalan dari Muhaimin
- Aktivis NU Kultural ini Desak PKB Objektif soal Rekom pada Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan
- Puluhan Kiai Kampung di Jombang Dorong PKB Usung Gus Salman Dampingi Warsubi di Pilkada 2024
- Pilwali Probolinggo 2024, Aminudin dan Ina Ambil Formulir ke NasDem
"Santri alat perjuangan, bukan alat politik. Hari Santri milik semua, bukan milik pihak tertentu," tegas Gus Muhaimin, Sabtu (22/10/2022).
Saat ini, lanjut dia, santri meski memiliki saham terbesar dalam kemerdekaan Indonesia, namun belum sepenuhnya menikmati hasil dari perjuangan. Pokoknya kita harus berjuang, tak ada pemberian.
"Santri harus berjuang, santri harus merebut haknya bukan menunggu. Tak akan ada yang memberi kalau tak perjuangkan," ujar cicit K.H. Bisri Syansuri tersebut.
Wakil Ketua DPR RI ini menyampaikan jika 22 Oktober adalah hari ketika Kiai Hasyim Asy'ari keluarkan fatwa resolusi jihad untuk mengusir penjajah.
"22 Oktober sebagai momentum umat Islam bergerak dengan senjata seadanya, dengan keberanian mengusir sekutu," ujarnya.
Namun menurut dia, ada perbedaan tantangan bagi para santri dahulu dan saat ini.
"Hari ini kami dari pasukan santri beliau tapi dengan tantangan dan zaman yang berbeda. Saat ini, kami kaum santri siap hadir untuk negeri dan memberikan solusi," pungkas Dzurriyah Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Denanyar, Jombang itu. (mdr/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News